Target Vaksinasi di Batam Terancam Gagal Tercapai

Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina bersama Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad dan Kadinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi melakukan kunjungan vaksinasi di Batam. (Foto: Engesti

[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]

Batam – Target vaksinasi bagi masyarakat dan anak 12 – 17 tahun yang sudah ditentukan pemerintah Provinsi Kepri khusus kota Batam terancam gagal tercapai. Hal ini dipicu akibat menipisnya stok vaksin di Batam.

Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan tambahan vaksin yang diberikan Provinsi Kepri untuk Batam tidak mencukupi. “Ya kalau begini terus target yang sudah ditentukan kota maupun Provinsi ya tidak bakal bisa kita capai,” kata Didi saat meninjau Vaksinasi di Bengkong, Selasa (06/07).

Didi memprediksi, kemungkinan besok adalah hari terakhir kota Batam melakukan vaksinasi. “Kita dapat Bantuan vaksin tapi tidak banyak hanya 1000 ya kemungkinan besok terakhir vaksin,” jelas Didi.

Ia menuturkan, hal ini menjadi kendala Dinkes kota Batam dalam menjalankan vaksinasi. Di tempat yang sama, wakil wali kota Batam, Amsakar juga meminta kepada pemerintah provinsi untuk menambah vaksin terkhusus di kota Batam.

“Kita sudah meminta kepada provinsi untuk menambah vaksin, karena masyarakat sedang antusiasnya. Kalau tidak di sediakan hari Kamis ya kita stagnan berhenti (Vaksinasi),” katanya.

Selain itu, wakil Gubernur Kepri Marlin Agustustina saat dikonfirmasi, mengatakan akan menyedikan vaksin secepatnya untuk daerah yang kekurangan. “Saat ini memang kosong dari pusat. Arahan pak Gubernur anak-anak harus vaksinasi tapi tunggu prosesnya,” jelas istri wali kota Batam itu.

Menurut Marlin, untuk menutupi kekurangan vaksinasi di Daerah seperti Batam, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinkes Kepri untuk menarik vaksinasi di daerah yang percepatan vaksinnya kurang.

“Untuk mensiasati itu nanti kita tarik dari daerah yang percepatan vaksinasinya kurang,” tutup Marlin.

Pewarta : Engesti

Redaktur: M Rakhmat