Tertular Covid Varian Baru, Aryna Sabalenka Mengaku Sudah Divaksin

Tertular Covid Varian Baru, Sabalenka Mengaku Sudah Divaksin
Petenis Republik Ceko Barbora Krejcikova mengembalikan bola ke arah lawannya petenis Belarusia Aryna Sabalenka dalam laga babak perempat final Turnamen Tenis US Open 2021, di USTA Billie Jean King National Tennis Center, di Flushing, New York, Amerika Serikat, Selasa (7/9/2021). Aryna Sabalenka melaju ke semi final setelah mengalahkan Krejcikova dua set langsung 6-1 dan 6-4.( ANTARA FOTO/Reuters-Danielle Parhizkaran-USA TODAY Sports/hp).

Jakarta – Tertular Covid-19 varian baru, petenis nomor dua dunia Aryna Sabalenka mengaku sudah divaksinasi setelah melewatkan turnamen tenis Indian Wells bulan lalu.

Petenis Belarus yang berbicara pada malam menjelang turnamen akhir musim WTA Finals di Guadalajara, Meksiko yang sebelumnya menyatakan keprihatinan tentang vaksin.

Baca juga: Jawara Baru Hingga Wajah Baru Ramaikan WTA Finals

Sabalenka mengaku khawatir tentang seberapa cepat vaksin itu diproduksi, dan apakah vaksin itu yang terbaik untuknya.

“Saya pikir jelas sekarang karena di Miami saya melakukan vaksin, Johnson & Johnson,” ujar pemain 23 tahun itu, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/11).

“Mudah-mudahan, saya aman karena saya tidak ingin tinggal di karantina lagi. Ini tidak terlalu menyenangkan,” tambahnya.

Sabalenka mengaku tidak bisa bergerak selama empat hari, setelah dites positif bulan lalu.

“Saya tinggal di kamar selama 10 hari. Saya melakukan beberapa latihan di sana, tapi itu tidak cukup,” ujar Sabalenka.

“Saya tidak merasakan rasa, saya tidak merasakan bau. Benar-benar bukan waktu yang menakjubkan,” sambungnya.

Sabalenka adalah unggulan teratas di WTA Finals setelah peringkat satu dunia Ash Barty memutuskan, untuk tidak melakukan perjalanan ke Meksiko.

Dia akan menghadapi petenis Spanyol, Paula Badosa dalam pertandingan pertamanya, Kamis (11/11).

Final WTA, yang diperebutkan oleh delapan pemain tunggal teratas dunia dan delapan tim ganda, dipindahkan ke Meksiko dari Shenzhen karena pembatasan perjalanan Covid-19 di China.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *