Tetap Siaga Tempur, KRI Bentuk Formasi Tabir

Natuna, Ulasan.co – Unsur-unsur KRI membentuk formasi tabir untuk melindungi badan utama (unsur angkut) dari ancaman pesawat udara, kapal atas air dan kapal selam musuh, dalam operasi pull back sebagai rangkaian proses pengakhiran latihan Operasi Amfibi Koarmada I Tahun 2021 di Laut Natuna Kepulauan Riau, Minggu (11/4/21)

Pembentukan formasi tabir tersebut merupakan serial latihan screen exercise (screenex) dalam pelayaran menuju pangkalan awal usai reembarkasi personel dan material tempur marinir dari daerah pendaratan.

Di bawah komando KRI Bung Tomo-357 sebagai officer cammand serial (OCS), unsur-unsur KRI lainnya yang terdiri dari KRI John Lie-358, KRI Pattimura-371, KRI Tjiptadi-381, KRI Teuku Umar-385, KRI Teluk Ende-517, KRI Teluk Sibolga-536 dan KRI Teluk Cirebon-543, dengan sigap membentuk formasi.

Menempatkan KRI Teluk Ende-517 sebagai kapal penjuru, kapal-kapal lainnya mengambil baringan dan jarak sesuai instruksi OCS, sehingga terbentuk formasi tabir dengan tujuan melindungi badan utama yang mengangkut pasukan dan material tempur Marinir TNI AL.

Panglima Komando Tugas Gabungan Amfibi (Pangkogasgabfib) Laksamana Pertama TNI Dato Rusman S.N., S.E., M.Si. yang on board di Kapal Markas KRI Teluk Ende-517 mengatakan bahwa pull back tersebut merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan pendaratan pasukan di pantai musuh.

Pull back ini merupakan satu kesatuan yang tak bisa terpisahkan dengan latihan utama dalam mendaratkan pasukan pendarat di pantai musuh,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ia bertanggung jawab selama seluruh unsur belum tiba dengan selamat di pangkalan awal.

“Tugas saya selesai setelah seluruh unsur yang berada di bawah tanggung jawab saya telah tiba dengan selamat di pangkalan awal atau home base,” jelasnya lagi.

Sementara itu, mengutip penekanan Direktur Latihan (Dirlat), Pangkoarmada I, Laksda TNI Abdul Rasyid K, S.E., M.M. diawal-awal latihan. Dirlat menekankan agar seluruh peserta latihan memaksimalkan manuver lapangan dengan serial-serial latihan guna mempertahankan dan meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit matra laut, sesuai arah kebijakan salah satu dari 9 prioritas pemimpin TNI AL dalam mewujudkan SDM TNI AL yang unggul menuju Indonesia maju.