Thailand Berniat Batalkan Pembelian 3 Kapal Selam China Gegara Mesin Lokal

Kapal selam S26T Yuan Class bikinan China saat uji pelayaran. (Foto:Ist)

JAKARTA – Pemerintah Thailand dikabarkan bakal membatalkan kesepakatan pembelian 3 unit kapal selam varian tipe S26T Yuan Class buatan China.

Sebelumnya, Angkatan Laut Kerajaan Thailand atau Royal Thai Navy (RTN) dan Pemerintah Thailand menandatangani kontrak untuk pengadaan 3 unit varian kapal selam S26T senilai $390 Juta (Rp6 Triliun).

Menurut informasi yang diterbitkan oleh India Blooms 1 Desember 2022. Bahwa pemerintah Thailand berencana mengingkari kontrak kapal selam yang kontroversial dengan China itu.

Alasan Thailand, pembatalan kontrak tersebut akan dilakukan jika persyaratan pengadaan tidak dapat diselesaikan oleh China terkait kapal selam S26T.

Pada 2 Juli 2015, RTN secara resmi memilih platform kelas Yuan (Type 041). Kemudian Mei 2017, RTN dan Pemerintah Thailand menandatangani kontrak untuk senilai $390 Juta (Rp6 Triliun) untuk tiga unit kapal selam S26T.

Namun, karena Jerman menolak untuk mengekspor mesin yang diperuntukkan bagi 3 kapal selam S26T pesanan Thailand kepada China karena alasan politik.

Baca juga: Myanmar Air Force Kandangkan JF-17 Buatan China karena Keretakan Struktur
Ditail gambaran kapal selam Yuan Class S26T buatan China. (Foto:Ist)

Sementara, mesin yang akan dipasok Jerman ke China tersebut yakni diesel MTU-396. Namun, China sendiri manawarkan mesin CHD-620 buatan mereka. Namun pihak RTN menolak jenis mesin tersebut.

Akibatnya, politisi oposisi di Thailand telah menyerukan agar kesepakatan kapal selam dibatalkan. Bahkan mengklaim, bahwa pembatalan kesepakatan itu akan menjadi jalan terbaik bagi Thailand.

Varian kapal selam S26T, merupakan kapal selam yang ditenagai mesin Diesel-Elektrik versi ekspor yang dikembangkan dari kapal selam kelas Yuan China. S26T memiliki bobot 3.600 ton, dan telah menggunakan teknologi Air-independent propulsion (AIP) atau air independent power.

AIP adalah teknologi propulsi kelautan yang memungkinkan kapal selam non-nuklir seperti diesel-elektrik beroperasi tanpa akses ke oksigen atmosfer dengan muncul ke permukaan atau menggunakan snorkelAIP dapat menambah atau mengganti sistem propulsi diesel-listrik kapal non-nuklir.

Baca juga: Citra Shipyard Batam Bangun Kapal PC40 dan KAL 28 TNI AL