Thailand Buka Pintu untuk Pengunjung yang Sudah Divaksin

Thailand Buka Pintu untuk Pengunjung yang Sudah Divaksin
Warga menikmati waktu di pantai Phuket, Thailand, Minggu (19/9/2021). Foto: Antara/Reuters

Bangkok – Thailand akan menghapuskan kewajiban karantina di Bangkok dan sembilan wilayah lain mulai 1 November untuk pendatang yang telah divaksin COVID-19, kata otoritas setempat pada Senin (27/9).

Negara itu mencoba menghidupkan kembali sektor pariwisata yang terpuruk dengan menghapus persyaratan karantina, termasuk di daerah wisata populer Chiang Mai, Phangnga, Krabi, Hua Hin, Pattaya, dan Cha-am, menyusul suksesnya pembukaan kembali pulau Phuket dan Samui sejak Juli bagi pengunjung yang telah divaksin.

Thailand ingin menyambut kembali wisatawan asing setelah hampir 18 bulan menerapkan kebijakan masuk ketat yang menyebabkan jatuhnya pariwisata, sektor utama yang menarik 40 juta pengunjung pada 2019.

Baca juga: Berkat Lagu Lisa Blackpink, Aksesoris Tradisional Thailand Laku Keras

Pihak berwenang juga akan mengurangi waktu karantina secara nasional menjadi tujuh hari bagi pengunjung yang telah divaksin dan datang mulai 1 Oktober mendatang. Sementara untuk pengunjung yang belum divaksin, diwajibkan menjalani karantina selama 10 hari.

Mulai Jumat (1/10), Thailand juga akan mengurangi pembatasan di 29 provinsi yang berstatus “merah tua”, termasuk Bangkok, untuk memungkinkan lebih banyak bisnis dan kegiatan seperti spa, perpustakaan, bioskop, tempat olahraga dalam ruangan, dan salon perawatan kuku dibuka kembali.

Baca juga: Dua Tahun Absen, Daud Yordan Kembali Naik Ring Lawan Petinju Thailand

Aturan dilonggarkan ketika negara itu berusaha meningkatkan laju program vaksinasi setelah pada awalnya kekurangan pasokan dosis. Kurang dari sepertiga populasi Thailand telah divaksin sejauh ini.

Gugus tugas penanganan COVID-19 Thailand juga menyetujui rencana pengadaan 3,35 juta dosis gabungan vaksin COVID-19, meskipun tidak ada penjelasan soal kerangka waktu pengiriman.

Thailand, yang sedang menunggu persetujuan kabinet, akan berusaha untuk membeli 2,79 juta dosis vaksin Pfizer dan BioNTech dan 165.000 suntikan AstraZeneca dari Spanyol serta 400.000 dosis vaksin AstraZeneca yang bersumber dari Hongaria, kata seorang juru bicara.

Pewarta: Antara
Editor: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *