LINGGA – Kehidupan sebagai nelayan di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau penuh tantangan. Hal itu dirasakan langsung oleh Kamis, pria asal Moro, Kabupaten Karimun.
Tekanan ekonomi dan hasil tangkapan yang tak menentu mendorongnya mengambil keputusan besar, meninggalkan lautan dan menekuni usaha kerupuk kretek berbahan dasar ikan tengiri.
Sejak beralih profesi pada 2012, jalan hidup Kamis berubah. Kini usahanya tak hanya menghidupi keluarganya, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi di desanya.
Berbekal pengalaman mengolah ikan dan melimpahnya tengiri di perairan Lingga, Kamis mulai merintis usaha kecil-kecilan. Perlahan namun pasti, ia membangun Kerupuk Kretek Con yang berarti “cara orang berniaga” dalam bahasa setempat menjadi usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terus berkembang.
“Awalnya hanya iseng-iseng karena hasil dari melaut tidak mencukupi. Tapi setelah melihat kerupuk ini diterima baik di pasar lokal, saya mulai serius,” kata Kamis, Senin 28 April 2025.
Berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah, kini usaha Kamis mempekerjakan enam ibu rumah tangga dari desa sekitar. Rata-rata, pendapatannya mencapai Rp35 juta per bulan, dengan pasar utama di Dabo Singkep dan Daik Lingga. Saat momen-momen besar seperti Lebaran atau acara adat, produknya bahkan melanglang ke luar daerah.
“Saya bersyukur, usaha ini bukan hanya membantu keluarga saya, tetapi juga memberikan lapangan kerja untuk ibu-ibu di kampung,” ujar Kamis.
Baca juga: DPRD Lingga Soroti Polemik PT. Hermina Jaya, Banyak Izin Masih Belum Lengkap
Kisah Kamis menjadi inspirasi bahwa perubahan nasib bisa dimulai dari keberanian untuk melangkah. Dari kehidupan nelayan yang penuh ketidakpastian, ia kini membangun masa depan cerah lewat aroma gurih kerupuk kretek yang digemari banyak orang. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News