Tinjau PT Dirgantara Indonesia, Panglima Tentera Malaysia Sebut Keahlian Teknis Indonesia Tinggi

PTDI
anglima Angkatan Tentera Malaysia, Jeneral Tan Sri Dato’ Sri Haji Affendi Bin Buang TUDM didampingi jajaran PTDI saat berbincang di dalam pesawat CN235 milik yang sedang di konversi oleh PTDI. (Foto:PTDI)

BANDUNG – Panglima Angkatan Tentera Malaysia, Jeneral Tan Sri Dato’ Sri Haji Affendi Bin Buang TUDM kagumi keahlian PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dalam membangun pesawat terbang.

Affendi Buang mengatakan, Indonesia memiliki keahlian teknis yang tinggi di bidang kedirgantaraan karena mampu membangun pesawat terbang serta malakukan pemeliharaan (Maintenance).

Jeneral Tan Sri Dato’ Sri Haji Affendi Bin Buang TUDM tiba di Bandung, Rabu (22/06) untuk melakukan kunjungan kerja ke PTDI dan diterima langsung oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan beserta jajaran Direksi dan Komisaris.

Dalam keterangannya yang dilansir melalui laman resmi PTDI, Jeneral Tan Sri Dato’ Sri Haji Affendi Bin Buang TUDM menyampaikan peluang kerjasama, dan kolaborasi dengan industri lokal di Malaysia.

Affendi Buang pun merasa terhormat, karena berlesempatan melihat langsung fasilitas yang ada di PTDI dan untuk melihat sendiri seberapa besar kerjasama dan kolaborasi yang nantinya akan dicapai bersama industri lokal Malaysia.

“Saya lihat disini bahwa peluangnya sangat besar. Hal ini disebabkan, Indonesia memiliki keahlian teknis yang tinggi yang misalnya dalam bidang kedirgantaraan. Mereka telah mampu membangun pesawat sendiri, sekaligus melakukan maintenance. Banyak pekerjaan yang dilakukan disini. Kita bisa melihat ini sesuatu yang membanggakan,” kagum Jeneral Tan Sri Dato’ Sri Haji Affendi Bin Buang TUDM.

Baca juga: Menhan Prabowo: PTDI Harus Bisa Produksi Minimal 20 Pesawat CN-235 dalam Setahun

Ia menambahkan, di negaranya Malaysia juga ada industri lokal yang memiliki keahlian teknis dari bidang yang lain.

Oleh karena itu, Ia berharap dapat menggabungkan industri lokal di Malaysia ini untuk dapat saling melengkapi satu sama lain untuk menangkap peluang pasar ke depannya.

“Karena ketika kita dapat saling melengkapi, maka pasarnya semakin besar. Jika pasar semakin besar, tentu saja akan membuat produksi lebih efisien dan efektif dan dapat menangkap pasar antara Malaysia dan Indonesia,” kata Affendi Buang.

“Kita juga dapat melihat potensi untuk menarik pasar di kawasan Asia Tenggara. Namun, kita juga akan melihat dari potensi diluar kawasan Asia Tenggara,”, kata , Panglima Angkatan Tentera Malaysia,” katanya lagi.

Jeneral Tan Sri Dato’ Sri Haji Affendi Bin Buang TUDM bersama rombongan meninjau langsung progres 2 unit pesawat CN235 varian angkut di konversi menjadi CN235-220 Maritime Surveillance Aircraft (MSA) melalui program Maritime Security Initiative (MSI).

Baca juga: Kapal Cepat Rudal 60 Meter Kelima Bikinan PT PAL Masuki Tahap ‘Mooring Trial Test’

Selain itu, Affendi Buang juga melihat pesawat N219 yang merupakan hasil karya anak bangsa dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) saat ini sebesar 44.69 persen.

Bahkan, Affendi Buang kagum dengan N219 karena telah berhasil memperoleh Type Certificate (TC) dari DKPPU pada 22 Desember 2020.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan menyampaikan terima kasih atas inisiasi, dan dukungan dari Panglima Angkatan Tentera Malaysia pada Program Maritime Security Initiative (MSI)

Pada tanggal 17 Juni 2022, PTDI telah menyelesaikan dan melakukan terbang kirim (ferry flight) 1 unit Pesawat CN235-220 Maritime Surveillance Aircraft (MSA).

Sedangkan, sisa 2 unit lainnya direncanakan akan dikirimkan pada bulan Juli dan September 2022.

“Kami ucapkan terima kasih atas inisiasi dan dukungan dari Panglima Angkatan Tentera Malaysia pada Program Maritime Security Initiative (MSI), yakni modifikasi 3 unit pesawat CN235 milik TUDM menjadi Maritime Surveillance Aircraft (MSA). Saat ini, pesawat ke-1 dengan No. Registrasi M44-03 telah berhasil kami delivery pada tanggal 17 Juni 2022”, kata Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.