Tito Mengapresiasi Capaian Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau di Atas Nasional

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat rapat koordinasi di Batam.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat rapat koordinasi di Batam. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Menteri Dalam Negeri, Tito Karniavan, menyampaikan apresiasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang telah mencapai 5,47 persen di Kepulauan Riau (Kepri), melebihi rata-rata pertumbuhan nasional.

“Perkembangan ekonomi di Kepri adalah suatu pencapaian yang menggembirakan, menunjukkan pemulihan yang sangat positif, dan berhasil melampaui target pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Tito pada Jumat (24/11).

Meskipun pencapaian tersebut menggembirakan, Tito mengingatkan pentingnya untuk tidak menjadi terlalu puas. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidak merata di setiap provinsi, kabupaten, dan kota di Kepri.

“Terdapat disparitas yang signifikan, seperti di Batam dan Karimun yang memiliki pertumbuhan tinggi. Namun di daerah lain seperti Natuna dan Anambas pertumbuhannya masih terbatas,” jelasnya.

Salah satu strategi yang diusulkan adalah mendorong sektor swasta untuk menjadi penggerak utama dalam pertumbuhan ekonomi. Hal ini tidak hanya bergantung pada alokasi dana dari pusat, tetapi juga memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Ketergantungan hanya pada dana transfer pusat dapat menghambat pelaksanaan program-program penting untuk masyarakat, karena keterbatasan sumber daya keuangan,” ungkapnya.

Baca Juga: Gaji Ratusan Taihe Grup Limited Akhirnya Dibayar Perusahan

Menurutnya, sejumlah daerah di Kepri masih memiliki PAD yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan investasi dan mempermudah proses perizinan.

“Inisiatif ini harus memberikan keuntungan baik bagi masyarakat maupun pemerintah daerah,” tambahnya.

Tidak hanya menggaungkan investasi dalam skala besar dan investasi asing, namun juga mendukung investasi lokal, termasuk investasi menengah, mikro, dan ultra mikro.

Peningkatan investasi diharapkan dapat mendukung program-program pemerintah daerah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, terkait tingkat inflasi yang relatif stabil sekitar 2,2 persen di Batam dan Tanjungpinang, Tito menekankan pentingnya agar Pemerintah Daerah tetap waspada.

“Daerah yang memiliki akses transportasi yang sulit, seperti daerah kepulauan, mungkin mengalami kendala harga tinggi akibat sulitnya distribusi barang,” katanya.

Kendala transportasi dapat berdampak pada harga barang dan jasa, sehingga perlu dilakukan pemantauan khusus untuk menjaga agar kenaikan harga tetap terkendali, terutama di wilayah kepulauan yang mungkin menghadapi kesulitan logistik.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi Kepri dapat terus berlanjut secara berkelanjutan dan merata di semua segmen masyarakat.

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News