Pengusaha Jepang Tanam Bibit Pohon di Hutan Sei Ladi

Rombongan Toyoake Kaki Co.Ltd Jepang saat menanam bibit pohon di Hutan Lindung Sei Ladi, Senin (24/10), (Foto:Istimewa)

BATAM – Toyoake Kaki Co.Ltd menyerahkan bibit pohon langka di hutan lindung Sei Ladi Batam, Senin (24/10).

Chairman of Toyoake Kaki Co.Ltd, Akihiko Nagata bersama rombongan tampak antusias menjaga kelestarian hutan Sei Ladi yang dipandang hutan terbaik di Batam.

“Ini tempat sangat-sangat baik, kami tentu berniat ingin kembali ke Batam dan menanam pohon lagi,” ucap Akihiko Nagata saat berkunjung ke Batam sambil menyerahkan tumbuhan Dipterocarpacae untuk hutan Lindung Sei Ladi, Senin (24/10).

Akihiko dan dua rekan lainnya Shigehiro Taniguchi, Advisor Higashiyama Botanical Garden, Shuici Kakizawa, Former Local Civil Servant juga secara simbolis melakukan penanaman bibit pohon yang telah mulai langka di Indonesia ini.

Asisten Manager Sub Divisi DTA, Waduk dan Bendungan, May Robi Firnanda yang menerima kunjungan ini menambahkan penyerahan bibit pohon upaya Jepang melestarikan keberlangsungan suku Dipterocarpacae, sekaligus upaya konservasi BP Batam dalam penyehatan Daerah Tangkapan Air (DTA) di Kawasan Hutan Lindung di Batam.

“Karena di lahan mereka sudah tidak memadai atau terbatas, maka mereka memutuskan untuk memberikan bibit pohon ini ke Batam Indonesia,” kata dia.

Menurutnya, tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan endemik asli Indonesia namun sudah mukai langka.
“Dan kami berusaha menjadi pionir untuk dapat membudidayakan kembali di Hutan Sei Ladi,” kata dia.

Roby menuturkan dipilihnya Hutan Sei Ladi, karena keberadaan Hutan Kota Sei Ladi yang secara nilai merupakan kualitas hutan diptero terbaik di Batam.

Saat disinggung mengenai manfaat keberadaan pohon ini di Hutan Kota Sei Ladi bagi lingkungan DTA, May Robi mengatakan bahwa pohon Diptero akan membuat DTA (Daerah Tangkapan Air) akan jadi hutan sehat.

Saat dikonservasi secara baik dengan ahlinya, maka pengembangan spesies pohon ini diyakini akan membawa dapak positif bagi Batam.

“Ketika ini sudah terbentang dan ternilai secara konservasi hutan, pengaruhnya sedimentasi (pengendapan) air waduk dapat diatasi secara alami. Kualitas airnya menjadi baik dan siap minum,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan bahwa waduk tampungan air hujan di Batam sangat penting dan krusial bagi kelangsungan kehidupan masyarakat.

“Kita tahu waduk sangatlah penting keberadaanya, maka upaya penyehatan DTA waduk ini harus diupayakan. Tim saya yang punya pengalaman 20 tahun menangani DTA, mencoba upaya kerja sama dengan Jepang yang ahli di bidang botanical serta membawa perusahaan mereka juga,” tutur Rudi.

Air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat Batam berada pada tiap-tiap waduk yang dibangun BP Batam. Untuk itu dirinya mendukung langkah-langkah preventif yang dilakukan timnya untuk menjaga kualitas dan kuantitas air waduk.