TPID Sebut Daya Beli di Kepri Masih Terjaga

TPID Sebut Daya Beli di Kepri Masih Terjaga
Warga Kota Batam panen cabai beberapa waktu lalu. Harga cabai turut menahan laju inflasi di Kepri pada September 2021. (Foto:

Batam – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebut daya beli masyarakat Kepri relatif masih terjaga. Hal ini dilihat dari peningkatan inflasi di kelompok inti pada September 2021.

“Adanya peningkatan inflasi pada kelompok inti menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih terjaga seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat di Kepri,” kata Wakil Ketua TPID Kepri Musni Hardi K Atmaja, Sabtu (02/10).

Pihaknya mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) pada September 2021 secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,31 persen (mtm).

Inflasi didorong kelompok volatile food, terutama kenaikan harga sayuran, minyak goreng dan daging ayam ras, serta kelompok administered prices yang dipicu oleh kenaikan harga rokok dan BBM nonsubsidi.

“Inflasi di Kepri pada September 2021 bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau,” kata Musni.

Menurut dia, kenaikan harga aneka sayuran terkait dengan hasil panen yang menurun akibat curah hujan meningkat. Sedangkan komoditas minyak goreng mengalami kenaikan harga karena peningkatan harga CPO.

“Inflasi lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada komoditas telur ayam ras, cabai merah dan aneka bawang seiring terjaganya dengan meningkatnya pasokan,” kata dia.

Selain didorong kelompok volatile food, inflasi di Kepri juga didorong kelompok administered prices yang dipicu oleh kenaikan harga rokok dan BBM nonsubsidi.

“Kelompok inflasi inti juga mengalami kenaikan didorong oleh peningkatan pengeluaran pada biaya akademi/perguruan tinggi seiring pergantian tahun ajaran baru,” kata dia.

Dengan perkembangan itu, secara tahunan Kepri pada September 2021 mengalami inflasi sebesar 2,07 persen (yoy), atau meningkat dibandingkan Agustus 2021 sebesar 1,60 persen (yoy). Angka itu masih berada pada kisaran bawah sasaran inflasi nasional sebesar 3 ± 1 persen (yoy).

Sementara itu secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,33 persen (mtm) dan 0,19 persen (mtm).

Komoditas utama penyumbang inflasi di Kota Batam dan di Kota Tanjungpinang pada September 2021 antara lain adalah bayam, sawi hijau, minyak goreng, dan kangkung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *