Tuai Polemik, Tulisan Nama Flyover ‘Laksamana Ladi’ di Batam Akhirnya Dicopot

Tulisan 'Laksamana Ladi' di Flyover Sungai Ladi sudah tidak tampak. (Foto:Randi RK/Ulasan.co)

BATAM – Tulisan ‘Laksamana Ladi’ yang merupakan nama dari Flyover Sungai Ladi di Batam akhirnya dicopot setelah menuai protes usai diresmikan Kepala BP Batam Muhammad Rudi, Selasa 31 Desember 2024.

Pantauan ulasan.co di lokasi, Sabtu 04 Januari 2025 waktu sore, tulisan nama Laksamana Ladi itu telah dilepas, hanya menyisakan logo BP Batam dan PT Adhi Karya serta prasasti bertandatangan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi.

Flyover itu kini telah resmi berganti menjadi ‘Flyover Sungai Ladi’. Beberapa pengendara yang melintas terlihat memperlambat laju kendaraan, seakan memastikan perubahan pada nama flyover tersebut.

Dicopotnya nama ‘Laksamana Ladi’ tersebut, menyusul keputusan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi yang menetapkan nama ‘Flyover Sungai Ladi’ setelah mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak.

Keputusan ini diambil demi meredam pro dan kontra yang muncul, terutama dari tokoh masyarakat khususnya Lembaga Adat Melayu (LAM) dan akademisi yang mengkritik sebelumnya. Bahkan Rudi meminta maaf atas apa yang telah terjadi.

“Saya juga mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Batam, yang telah mendukung pembangunan Flyover Sungai Ladi,” ujar Muhammad Rudi, Kamis 02 Januari 2025.

Terlepas dari pro dan kontra penamaan tersebut, Rudi memastikan jika Flyover Sungai Ladi akan tetap menjadi identitas Kota Batam.

Diketahui, polemik penamaan Sei Ladi ini muncul karena tokoh-tokoh LAM termasuk, Datok Machmur Ismail, yang menilai nama Laksamana Ladi tidak dikenal dalam sejarah lokal.

Selain itu, pendapat serupa disampaikan Profesor Abdul Malik dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), yang menjelaskan bahwa kata ‘Ladi’ merupakan nama suku Melayu tua dari komunitas Suku Laut, bukan seorang laksamana.