Tudung Manto, Selendang Melayu Asal Lingga Dijual sampai Eropa

Proses pembuatan selendang tradisional khas Melayu Kabupaten Lingga oleh pengrajin Syukma Yanti (30) dan sang Ibu, Syarifah (47) di Jalan Tiram Sekop Laut, Dabo Singkep, Lingga. (Foto:Muhammad Chairuddin/Ulasan.co)

BATAM – Tudung Manto, selendang tradisional khas Melayu dari Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) telah menembus pasar Internasional yakni Eropa.

Tudung Manto merupakan buatan tangan pengrajin di Jalan Tiram Sekop Laut, Dabo Singkep yakni Syukma Yanti (30) dan Sang Ibu, Syarifah (47).

“Kita telah mengirim ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, hingga ada juga pesanan dari warga Indonesia yang berada di Swedia,” kata Syukma, Selasa (16/05).

Ia menjelaskan, Tudong Manto buatannya biasanya digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat, hingga pejabat. Terutama pada acara adat.

Setiap helainya, Tudong Mantu dibanderol dengan harga mulai dari Rp1,5 juta. Hal itu tergantung pada tingkat kerumitan dari pola masing-masing pesanan.

Syukma mengungkapkan, pembuatan Tudong Manto itu telah ia dan Syarifah tekuni sejak tahun lalu. Bermula dari pelatihan dari Dinas Ketenagakerjaan (Dinaker) dan Dekranasda Kabupaten Lingga.

Sejak itu, ibu dan anak itu terus menekuni pembuatan selendang khas Melayu Lingga ini sembari mendapatkan pembinaan agar terus berkembang.

Pola demi pola ia lukis di atas kain sifon sepanjang 150 cm dan lebar 60 cm. Kemudian di pola tersebut, ia mengukir berbagai bentuk dan pola yang menarik, untuk dikombinasikan dalam sehelai Tudung Manto.

Untuk pembuatan satu helai selendang Tudung Manto tersebut, dapat menghabiskan waktu kurang lebih satu bulan.

“Benang yang digunakan adalah klingkan dan benang oyah. Kami dapat dari negara tetangga, Singapura,” ungkapnya.

Jika berminat, Tudong Mantu itu bisa dipesan langsung ke Tudong Mantu Bu Sari jalan Tiram Sekop Laut, Dabo Singkep, Kabupaten Lingga atau kontak 0822-8447-7325.