TV Resmi Rusia Sebut Perang Dunia 3 Sudah Mulai, Ukraina Jadi Sasaran Latihan

TV Resmi Rusia Sebut Perang Dunia 3 Sudah Mulai, Ukraina Jadi Sasaran Latihan
Tangkapan layar - TV Resmi Rusia Sebut Perang Dunia 3 Sudah Mulai, Ukraina Jadi Sasaran Latihan

JAKARTA – Seorang ilmuwan politik, komentator, politisi dan pembawa acara TV pemerintah Rusia berbicara tentang konflik antara Ukraina dan Rusia. Mereka menyebut Perang Dunia 3 sudah dimulai dan Ukraina merupakan latihan dari perang tersebut.

Hal itu disampaikan melalui sebuah tayangan di TV resmi pemerintah Rusia yang dibagikan kolumnis The Daily Beast, Julia Davis melalui Twitter pada Senin (30/5) lalu.

“Operasi khusus Rusia di Ukraina telah berakhir dalam arti bahwa perang sesungguhnya telah dimulai: Perang Dunia3,” kata pembawa acara Olga Skabeeva dalam video itu yang dikutip Newsweek, Kamis (2/6).

“Kami terpaksa melakukan demiliterisasi tidak hanya di Ukraina, tetapi juga seluruh aliansi NATO.”

Ilmuwan politik Vladimir Avatkov juga mengeluarkan peringatan kepada AS dan Polandia atas dukungan mereka terhadap Ukraina dalam konflik tersebut. Ia juga menyoroti pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa siapa pun yang ikut campur dalam “operasi militer khusus” di Ukraina akan membayar harga yang mahal.

“Tetapi sejumlah besar orang mengantri mencoba untuk ikut campur dalam operasi khusus Rusia di wilayah Ukraina,” tambah Skabeeva.

“Ternyata, kita harus bertindak tetapi kita belum mengetahui bagaimana kita dapat bertindak tanpa melakukan serangan nuklir.”

Baca juga: Menolak Bayar Pakai Rubel, Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Belanda

Professor politik dunia di Universitas Negeri Moskow Alexei Fenenko menambahkan bahwa konflik yang lebih besar dengan Barat mungkin terjadi di masa depan. Ini juga akan menjadi ajang pengujian senjata bagi Rusia dan NATO.

“Bagi kami, perang di Ukraina adalah latihan. Latihan untuk kemungkinan konflik yang lebih besar di masa depan. Kami akan menguji dan membandingkan senjata NATO dengan milik kami,” ujarnya.

Serangan Rusia ke Ukraina sendiri saat ini telah memasuki hari ke 98. Beberapa analis mengatakan Moskow belum dapat mencapai tujuan akhirnya karena perlawanan yang sengit oleh Ukraina.

“Rencana awal Rusia adalah bahwa itu akan menjadi perang pemusnahan, di mana kampanye 48-72 jam akan menghancurkan pemerintah Ukraina, para pemimpinnya ditangkap atau dibunuh, dan pemerintah baru dipasang untuk melakukan permintaan Rusia,” papar profesor ilmu politik Universitas Northwestern William Reno.

Baca juga: Rusia Buka Akses Perairan Laut Hitam untuk Kapal Asing di Pelabuhan Mariupol

“Sebaliknya, Ukraina melawan, dan sekarang AS membantu mereka tetap berjuang. Tentara Rusia ternyata tidak begitu hebat.”

Putin mendeklarasikan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu yang bertujuan untuk melawan kelompok nasionalis yang telah melakukan genosida dan diskriminasi terhadap masyarakat berbahasa Rusia.

Meski begitu, baru kota Mariupol, Kherson, dan beberapa wilayah Timur Ukraina lainnya saja yang dilaporkan benar-benar dikuasai oleh Kremlin. Rusia sendiri sempat mendekati wilayah ibu kota Kyiv, namun tiba-tiba memutuskan untuk menarik diri dari kota itu.