UGM dan Pengda Kagama Kepri Bersua, Bahas Penguatan Kerja Sama

UGM
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar pertemua dengan Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), di Aston Hotel, Batam. (Foto: Muhamad Islahuddin)

BATAM – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar pertemua dengan Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), di Aston Hotel, Batam, Sabtu (18/02).

Pertemuan antara UGM dan Kagama Kepri ini terjalin dalam kegaiatan Focus Group Discussion (FGD).

Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Hatma Suryatmojo mengatakan, kolaborasi yang coba dibangun dan dipererat antara UGM dan Pengda Kagama Kepri ini, adalah dasar untuk menghadirkan tumbuh dan berkembangnya kualitas perguruan tinggi.

Hatma mengatakan, UGM memandang lebih dari 370 ribu alumni mereka sebagai stakeholder potensial yang dimiliki UGM.

“Jadi, tidak ada teori sebuah perguruan tinggi bisa maju sendiri, karena UGM itu sudah punya lebih dari 370 ribu alumni, sehingga mereka-merekalah yang paling potensial untuk kita ajak berkolaborasi,” katanya.

Lanjutnya, dengan FGD ini lulusan sarjana UGM tahun 1999 ini, kampus akan mendapatkan banyak masukan dan ide, utamanya untuk pengembangan institusi ke depan. Sebab, alumni yang tersebar secara luas, memahami betul apa yang dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat.

“Masukan-masukan dari para alumni, menjadi dasar buat UGM untuk mengembangkan keilmuan untuk dipelajari oleh mahasiswa,” ujarnya.

Lebih jauh, pihaknya berharap dengan hadirnya kolaborasi yang terus ditingkatkan, dapat memfasiliasi mahasiswa untuk lebih dekat dengan dunia kerja dan meningkatnya kompetensi mahasiswa itu sendiri.

“Harapan kami, program ini dapat memberi dampak positif yang banyak, selain kita silaturahmi, kita juga update UGM dan Alumni seperti apa. Kemudian kita gandeng, apa yang bisa kita kerjakan bersama,” katanya.

Perihal jalinan kerja sama UGM, Pengda Kagama Kepri dan Pengurus Cabang (Pengcab) Kagama kabupaten/kota di Kepri, Hatma mengaku pihaknya akan mengupayakan peningkatan kolaborasi.

Program bersama yang sebelumnya ada, namun terhenti karena kondisi tertentu, melalui FGD ini bisa kembali terjalin.

“Ke depannya, apa yang diinginkan Pemerintah Daerah dan Kagama Kepri dari UGM, akan kami dengar,” tutupnya.

Ketua Kagama Batam, Sugeng Riyadi mengaku bersyukur Batam terpilih sebagai destinasi FGD ini. Mewaliki pengurus Kagama di daerah, Sugeng menjelaskan sebelumnya memang sudah terjalin kolaborasi antara pemerintah daerah, Kagama dan UGM.

Salah satunya adalah program Penelusuran Bibit Unggul Pembangunan Daerah (PBUPD) antara UGM dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam antara tahun 2010 sampai 2014.

Dari program PBUPD tersebut, terbuka ruang bagi pelajar-pelajar yang ada di pesisir Batam mengenyam pendidikan di kampus peringkat satu di Indonesia.

Selain itu, UGM melalui Program Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM juga sudah sampai dan menyentuh daerah di Kepri, seperti Kabupaten Natuna, Anambas dan Kota Batam sendiri.

“Harapannya kolaborasi antara UGM dan Kagama dapat memajukan UGM dan Indonesia tanpa meninggalkan budaya kita,” kata Sugeng.

Baca juga: Mantan Kepsek SMKN 1 Batam Dituntut 2 Tahun Penjara

Kegiatan FGD dibawakan Direktur Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional UGM, Puji Astuti mengemuka, beberapa hal terkait penguatan dan tindak lanjut program antara UGM dan Kagama di Kepri. Salah satunya soal pengembangan Desa Inklusif yang pernah dijalankan Kagama Kabupaten Bintan.

Dari FGD tersebut, upaya untuk kembali melanjutkan program serupa kembali mencuat. Dengan pengayaan ide dan inovasi agar keberlanjutan program bisa lebih terjamin. Seperti memulai program dengan membangun database desa, menerjunkan mahasiswa program KKN-PPM UGM di desa inklusif dan bimbingan dari Kagama di daerah.

Penguatan pada sistem pendataan alumni, juga menjadi masukan dari Kagama Kepri. Diikuti dengan peran serta UGM dalam mendukung inovasi yang dihasilkan alumni untuk bisa diterapkan di masyarakat. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News