Hai Sahabat Ulasan. Masjid Al-Aqsa, salah satu masjid paling suci bagi umat Islam. Keberadaannya di Yerussalem, Palestina kerap menjadi perbincangan di dunia.
Sebab, polisi Israel sering menyerang umat Islam sedang beribadah di masjid tersebut. Tentu tindakan itu memicu reaksi umat Muslim di seluruh dunia.
Masjid Al-Aqsa pernah menjadi arah kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia sebelum bergeser ke Makkah, Arab Saudi.
Namun, tahukah anda bagaimana sejarah dibangunnya Masjid Al-Aqsa? Kali ini ulasan.co, mengulas siapa pendiri Masjid Al-Aqsa.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Ahad (05/11), Masjid Al-Aqsa berada di kompleks Temple Mount atau Haram Al Sharif di Kota Tua Yerusalem. Area yang juga dikenal dengan sebutan Kompleks Masjid Al Aqsa itu kerap menjadi pusaran konflik antara Israel dan Palestina.
Ada sejumlah pendapat yang berbeda dari ulama. Ulama Ibnu Katsir, Ath-Thabari, dan Al-Qurthubi menyebutkan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Allah SWT.
Namun, sebagian besar ulama juga meyakini bahwa sosok pertama yang membangun Masjid Al-Aqsa adalah Nabi Adam AS yang dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS.
Setelah Nabi Ibrahim AS, Nabi Sulaiman AS membangun Masjid Al-Aqsa dengan bangunan yang besar, kuat, dan indah. Namun, Masjid Al-Aqsa yang dibangun Nabi Sulaiman AS roboh setelah 370 tahun akibat diserbu bangsa Babilonia.
Di sisi lain, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh khalifah kedua Islam, Umar bin Khattab setelah kedatangannya ke Yerusalem.
Mengutip laporan Middle East Eye, Masjid Al-Aqsa mengalami banyak renovasi dan perluasan. Hal ini termasuk saat era Dinasti Ummayad, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.
Sementara itu, melansir dari The Times of Israel, tentara Muslim awalnya muncul di sekitar Yerusalem pada 637 Masehi. Saat itu, sosok yang bertanggung jawab atas Yerusalem adalah wakil pemerintah Bizantium, Patriark Sophronius dan pemimpin Gereja Kristen.
Sophronius disebut-sebut menolak menyerahkan Yerusalem meskipun banyak pasukan Muslim yang mengepung kota itu. Namun, ia hanya bersedia untuk menyerahkan Yerusalem jika Umar bin Khattab datang.
Setelah mendapatkan permintaan tersebut, Umar bin Khattab pun segera meninggalkan Madinah dan pergi sendirian menuju Yerusalem dengan satu keledai dan satu asisten. Setibanya di Yerusalem, Umar bin Khattab langsung disambut Sophronius dan diajak berkeliling kota, termasuk Gereja Makam Suci.
Baca juga: Indonesia Kirim 51,5 Ton Bantuan ke Palestina, Mulai Makanan hingga Perlengkapan Medis
Baca juga: Indonesia dan Negara OKI Bahas Konflik Israel-Palestina di Al-Aqsa
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News