UMRAH Jadi Tuan Rumah Seminar Internasional Sastra Dan Budaya

Tanjungpinang, Ulasan.Co – Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kota Tanjungpinang ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Seminar Internasional dan Rapat Tahunan (SEMIRATA) Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat bidang ilmu bahasa, sastra, seni dan budaya.

Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UMRAH, Abdul Malik, di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan, seminar tersebut akan dihadiri dekan fakultas sastra dan budaya dari berbagai kampus di Indonesia.

Jumlah peserta seminar internasional sastra dan budaya sebanyak 120 orang, terdiri unsur pimpinan kampus dan dosen, tokoh masyarakat Kepri dan pejabat di Organisasi Pemerintahan Daerah.

“Peserta dari unsur perguruan tinggi mencapai 80 orang,” katanya, yang juga budayawan Kepri.

Malik menjelaskan seminar internasional sastra dan budaya menjadi bagian dari kegiatan HUT Kepri ke-17. Seminar ini direncanakan dibuka oleh Pelaksana Tugas Gubernur Kepri Isdianto.

“Kegiatan dilaksanakan di Balairung Wan Seribeni, Aula Kantor Gubernur Kepri,” ucapnya.

Malik mengatakan eksistensi era digitalisasi tidak bisa disanggah dan dibendung pengaruh dan dampaknya. Pendidikan karakter menjadi ujung tombak keberhasilan pembangunan manusia dan merupakan visi dari pemerintah dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan karakter harus digali kembali melalui hasil kajian bahasa, sastra, seni, dan budaya pada era digitalisasi ini.

Kajian tentang bahasa, sastra, seni, dan budaya banyak dilakukan oleh para ahli. Hasil kajian tersebut masih perlu digali dan masih sangat memungkinkan untuk meneliti bidang-bidang tersebut dengan objek kajian yang berbeda. Dengan tumbuhnya peranti-peranti baru pada era digitalisasi, sudah pasti istilah-istilah teknis pun akan diperlukan.

“Disinilah Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya akan memainkan perannya,” tuturnya.

Oleh karena itu, FKIP UMRAH bekerja sama dengan Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat (BKS-PTN Barat) Bidang Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan menyelenggarakan seminar internasional dengan tema “Kontribusi Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya pada Era Teknologi Digital”.

Kegiatan SEMIRATA BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya tahun ini Insya Allah akan diselenggarakan pada tanggal 27 – 29 September 2019 bertempat di Balairung Wan Seribeni, Aula Kantor Gubernur Kepulauan Riau, jalan Basuki Rahmat Nomor 1 Gedung B.

Kegiatan SEMIRATA BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya ini bertujuan untuk mengimplementasikan hasil-hasil kajian yang inovatif oleh para peneliti, akademisi, praktisi, dan pemerhati pendidikan di bidang bahasa, sastra, seni, budaya, dan pembelajarannya untuk memperkuat peradaban bangsa; memberikan nilai tambah pada karya-karya mutakhir bidang bahasa, sastra, seni dan budaya yang telah ada untuk memperkuat peradaban bangsa; membuka peluang dalam hal berbagi informasi bagi para pengkaji/peneliti sehingga tersedia pengayaan, perluasan, dan penajaman pola pikir untuk menciptakan dan mengembangkan karya-karya inovatif dalam bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya untuk memperkuat peradaban bangsa.

Jenis dan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan pada kegiatan SEMIRATA BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya yaitu Rapat Tahunan Dekan yang akan diikuti oleh anggota BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya (Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi) dari perguruan tinggi negeri; Seminar Internasional yang akan diikuti oleh para peneliti serta para pengambil kebijakan dalam bidang pengembangan dan pengelolaan Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya.

Selan itu, lanjutnya dilaksanakan pameran seni rupa dan desain yang akan diikuti oleh dosen, mahasiswa dan peserta seminar; dan Eco-Wisata yang akan diikuti oleh peserta SEMIRATA.

“Peserta nanti berwisata ke Pulau Penyengat,” katanya.

Pembicara pada kegiatan SEMIRATA ini antara lain Vivienne Wee, Ph.D (SIM University, Singapura), Jeong-ok Jeon, M.F.A. (Universitas Negeri Jakarta), dan Prof. Madya Dr. Abdul Halim Ali (Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia), Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI), dan Assoc. Prof. Dr. H. Abdul Malik, M. Pd. (Universitas Maritim Raja Ali Haji).