UNHCR Respons Kabar Belasan Pengungsi Bunuh Diri di Pulau Bintan

UNHCR Respons Kabar Belasan Pengungsi Bunuh Diri di Pulau Bintan
Para pengungsi asal Afganistan saat melakukan aksi unjuk rasa di Hotel Bhadra, Kabupaten Bintan, Kepri. (Foto: Muhammad Chairuddin)

Tanjungpinang – Organisasi United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) telah mendengar kabar terkait belasan pencari suaka atau pengungsi nekat bunuh diri di Hotel Bhadra Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

UNHCR wilayah Indonesia yang berpusat di Jakarta mengaku prihatin yang menimpa kepada para korban.

Comunication Associate UNHCR Indonesia Dwi Anisa Prafitria mengatakan, telah mendengar kabar tersebut sejak beberapa waktu yang lalu.

Dwi menjelaskan, pihaknya telah menyediakan layanan konseling untuk para pengungsi yang ingin mendapatkan pendampingan psikologis dari International Organization Migration (IOM) dan UNHCR.

“Iya kita tahu. Oleh karena itu memang UNHCR selalu menyediakan konseling ya atau konsultasi. Untuk yang tinggal diakomodasi disediakan oleh IOM, ” ujarnya via telepon seluler, Rabu (13/10).

Sedangkan bagi pengungsi yang tinggal secara mandiri, akan mendapatkan konseling atau pendampingan psikologis dari UNHCR.

Baca Juga: Ratusan Pengungsi Afghanistan Unjuk Rasa di Pamedan Tanjungpinang

Menurutnya, secara global, setiap pengungsi memiliki masalah yang sama yakni menanti kepastian pemindahan ke negara ketiga.

Ia menuturkan, kasus bunuh diri tidak hanya terjadi di Kabupaten Bintan. Bahkan kasus serupa juga sempat terjadi pada pengungsi di daerah lainnya di Indonesia. Akan tetapi jumlah pengungsi yang bunuh diri tidak banyak.

“Kalau tidak salah, Medan juga ada satu,” ucapnya.

Dwi mengaku pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Indonesia untuk menangani hal-hal seperti itu.

Lanjutnya, selain memberikan bimbingan psikologis, pihkanya juga menyediakan layanan pendampingan kesehatan untuk para pengungsi agar dengan mudah mendapatkan layanan kesehatan. Hal itu dapat dijangkau para pengungsi melalui perwakilan UNHCR yang berada di setiap daerah.

“Para pengungsi dapat melaporkan kondisinya kepada perwakilan UNHCR di daerah sehingga mudah mendapatkan bantuan layanan kesehatan,” ujarnya.

Dwi berharap para pengungsi dapat bersabar menunggu kepastian untuk pemindahan ke negara ketiga.

“Kami selalu berupaya memberikan solusi terbaik untuk para pengungsi,” pungkasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *