Unjuk Rasa di Kantor Wali Kota Batam, Pengungsi Afghanistan Adu Jotos dengan Warga

adu jotos
Adu jotos seorang pria dengan pengungsi asal Afghanistan. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Unjuk rasa pengungsi asal Afghanistan diwarnai adu jotos dengan warga di depan kanto Wali Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (23/08).

Para pengungsi itu tiba di depan Kantor Wali Kota Batam sekitar pukul 11.15 WIB. Dengan mengibarkan bendera negara Australia, Kanada dan Amerika, para pencari suaka itu berorasi meminta kejelasan pemindahan ke negara ketiga.

Di tengah aksi mereka, tiba-tiba didatangi mobil berisi sejumlah pria hendak membubarkan para demonstran tersebut. Adu jotos pun tidak dapat dihindari lagi.

Salah seorang pengungsi bernama Muhammad Naim mengalami luka pada pelipis kiri hingga mengeluarkan darah.

“Saudara itu mau pukul kawan saya. Dia (Naim) mau pisahkan tapi malah dipukul,” kata Ali, salah seorang pengungsi.

“Katanya kami bukan warga sini jadi tak punya hak. Kita bawa bendera lain artinya kita minta tolong,” lanjutnya.

Baca juga: Resah Aksi Unjuk Rasa, Warga Tanjungpinang Bentrok dengan Pengungsi Afghanistan

Ia membawa bendera negara asing itu sebagai simbol permintaan agar negara-negara tersebut segera merespons. Ia menjelaskan, aksi mereka untuk menutut hak agar segera dipindahkan ke negara ketiga.

“Kami sudah 10 tahun seperti binatang. Cuma makan dan tidur. Misalnya, kita sudah sakit mau mati baru bisa ditolong,” lanjutnya.

Ali menilai, selama ini para pengungsi itu cukup menderita hidup di Indonesia, karena hanya bisa makan dan tidur.

Sekitar pukul 12.00 WIB para pengungsi itu akhirnya membubarkan diri dengan membawa spanduk yang mereka bentang. (*)