Batam – Unjuk rasa pengungsi asal Afghanistan di depan kantor DPRD Batam, Kepulauan Riau, Rabu (16/02), berujung ricuh.
Aksi dorong-doroangan dengan para pengunsi tak bisa dihindari, bahkan ada pengungsi yang ditarik Satpol PP Batam dan Intel Polresta Barelang karena diduga sebagai provokator.
Namun, para pengunsi bersikukuh mempertahankan rekan mereka sehingga terjadi aksi tarik-tarikkan.
Petugas yang datang menghentikan unjuk rasa pengungsi saat berorasi. Para petugas mengambil semua spanduk yang dibawa dan meminta para pengungsi untuk keluar dari aera kantor DPRD Batam. Kondisi itu membuat para wanita dan anak-anak dari pengungsi histeris.
“Kami hanya ingin menyuarakan suara kami. Kami sudah capek 10 tahun di sini,” kata Ahmad.
Mereka mengaku kaget ketika para petugas tiba-tiba membubarkan aksi mereka sampai berujung ricuh. (*)