Usai Beli Pabrik Renault, Rusia akan Hidupkan Mobil Moskvich

Mobil Rusia, Moskvich (Pixabay/Hhorakova)

JAKARTA – Rusia berencana akan kembali membangkitkan bisnis mobil merek ‘Moskvich’, usai membeli aset milik Renault di Moskow menyusul terjadinya konflik perang Rusia-Ukraina.

Walikota Moskow, Sergei Sobyanin mengatakan, pihaknya akan menasionalisasi pabrik mobil Renault di kota itu.

Menurut Sobyanin, mobil ‘Moskvich’ memiliki sejarah panjang dan agung dan akan digunakan kembali untuk memproduksi mobil penumpang yang terakhir diproduksi dua dekade lalu.

“Pemilik asing telah memutuskan untuk menutup pabrik Renault di Moskow. Pemilik memiliki hak untuk melakukan ini, tetapi kami tidak dapat membiarkan ribuan pekerja dibiarkan tanpa pekerjaan. Pada 2022, kami akan membuka halaman baru dalam sejarah Moskvich,” kata Sobyanin di blog-nya, dikutip dari Reuters, Selasa (17/05).

Moskvich, yang memiliki arti “penduduk asli Moskow”, pertama kali diproduksi di Uni Soviet dan dirancang untuk menjadi mobil penumpang yang kuat dan terjangkau.

Selain itu, suku cadang ‘Moskvich’ buatan Rusia dan Jerman Timur kala itu.

Setelah Uni Soviet runtuh, produsen mobil diprivatisasi dan kemudian dinyatakan bangkrut.

Baca juga: Vladimir Putin Sebut Sanksi Barat Pemicu Krisis Ekonomi Global

Menurut lembaga analisis Autostat, terdapat hampir 200.000 mobil Moskvich yang masih terdaftar di Rusia termasuk 46.000 yang berusia lebih dari 35 tahun.

Sementara itu, kepala Autostat Sergei Tselikov berpendapat bahwa menghidupkan kembali mobil Moskvich kemungkinan akan sulit.

“Dibutuhkan setidaknya dua tahun dan setidaknya 1 miliar dolar AS, untuk mengembangkan mobil baru,” kata Tselikov ketika ditanya tentang rencana untuk menghidupkan kembali mobil itu.

Sobyanin mengatakan, pabrik Moskow yang dihidupkan kembali pada awalnya akan membuat mobil konvensional dengan mesin pembakaran, tetapi akan menghasilkan mobil listrik di masa depan.

Dia menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan kementerian perdagangan Rusia untuk mendapatkan sebanyak mungkin komponen mobil dari Rusia, dan pembuat truk Rusia Kamaz akan bertindak sebagai mitra teknologi utama pabrik.

Dalam sebuah pernyataan, Kamaz mengatakan, bahwa meskipun mendukung keputusan walikota, masalah mengenai kerja sama teknologi masih dalam diskusi dan akan membuat pernyataan resmi setelah masalah tersebut diselesaikan.

Baca juga: Sheikh Mohammed bin Zayed Terpilih Jadi Presiden UAE