KARIMUN – Penutupan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sungai Lakam, Karimun, ditanggapi positif oleh pengelola. Penutupan ini dianggap menjadi bagian dari proses peningkatan layanan yang lebih maksimal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pengelola Rezeki Dapur Sungai Lakam, Rezekila Azizah, mengaku akan melakukan evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh.
“Kami menganggap kejadian ini bisa menjadi pelajaran, tentu untuk evaluasi menyeluruh bagi kami mungkin juga untuk SPPG lainnya,” ungkap Rezekila, Rabu, 1 Oktober 2025.
Dikatakannya, evaluasi mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak hingga skema pendistribusian menu sampai ke para siswa di masing-masing sekolah penerima manfaat program MBG.
“Selama ini memang kami jalankan sudah sesuai. Tapi kami akan perbaiki supaya lebih selektif lagi ke depan,” katanya.
Ungkap Proses Pengolahan Menu MBG
Menurut Rezekila, pengelolaan makanan selama ini dilakukan sudah sesuai SOP. Mulai dari proses pengecekan bahan baku dan memasak hingga pendinginan makanan.
“Untuk bahan baku jika didapati tidak layak maka akan di-return ke suplier. Lalu, ke koki dan ada masa mendinginkan makanan,” ungkapnya.
Sebelum pengemasan, lanjut Rezekila, terlebih dahulu dilakukan pengujian makanan oleh koki, ahli gizi, termasuk para relawan.
“Setelah semua aman langsung dibawa ke sekolah dan harus dicicipi ulang oleh guru penanggungjawab. Jika sudah oke baru diberikan ke murid,” terangnya.
Singgung Dampak Ekonomi Pasca Ditutup
Penutupan sementara operasional dapur SPPG, menurut Rezekila, memberikan dampak ekonomi beruntun bagi pihak yang terlibat baik suplier bahan baku hingga 50 orang karyawan.
“Dapur kita ada 50 karyawan, 47 di dapur dan 3 di kantor. Mereka terdampak karena gajinya per hari, otomatis ditutup mereka tidak ada gaji,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dampak serupa juga dialami para suplier dan petani yang setiap hari mengirimkan produk mereka untuk memenuhi kebutuhan bahan baku di dapur SPPG.
“Suplier petani juga. Misalkan pabri tahu dan tempe yang setiap hari kami datangkan, sekarang sementara harus berhenti karena dapur stop beroperasi,” tutupnya.


















