KARIMUN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024 tak sampai satu tahun lagi, termasuk di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Saat ini Aunur Rafiq telah menjabat sebagai kepala daerah selama dua periode sebagai Bupati Karimun. Artinya, ia tidak bisa lagi ikut berkompetisi Pilkada Karimun.
Ulasan.co sempat mengobrol serta menanyakan terkait apa rencana dari pejabat kelahiran Tanjung Batu, 16 Agustus 1964 itu setelah dirinya tidak lagi menjadi Bupati Karimun.
Rafiq mengatakan, banyak tokoh yang bertanya terkait langkah selanjutnya setelah masa jabatannya habis.
“Ini sudah pertanyaan yang kesekian kalinya ke saya. Banyak tokoh masyarakat (Karimun) yang datang dan ngobrol di rumah. Menanyakan setelah selesai dari Bupati Karimun akan ke mana,” kata Rafiq, Rabu (11/10).
Namun dipastikan Rafiq, dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai legislator, baik itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tingkat kabupaten, provinsi, DPR Republik Indonesia (RI) ataupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
“Saya tidak akan masuk ke DPRD, DPR RI atau DPD. Karena murni awalnya saya ini dari birokasi, ASN (Aparatur Sipil Negara),”ujarnya.
Tetapi melihat sejarah pemerintahan di Provinsi Kepri, hampir di setiap periode ada tokoh-tokoh yang berasal dari Kabupaten Karimun, baik sebagai Gubernur ataupun Wakil Gubernur.
Hal ini juga tak terlepas dari komposisi atau jumlah penduduk Kabupaten Karimun terbanyak di Kepri setelah Kota Batam.
Oleh karena itu, Rafiq tidak menampik jika dirinya bisa saja maju bertarung di Pilkada Kepri. Rafiq juga menyatakan siap, apabila ada tokoh lain yang mengajaknya untuk bertarung di Pilkada Kepri.
“Dari sejarah Kepri, sejak gubernur pertama hingga keempat, selalu muncul figur-figur yang mendampingi dan bahkan jadi gubernur. Kalau ada yang mengajak saya siap,” ujarnya.
Hanya saja, menurut suami dari Raja Asmah, ada sejumlah tokoh asal Kabupaten Karimun yang berpotensi maju di Pilkada Provinsi Kepri.
Tokoh-tokoh tersebut adalah mantan Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan Isdianto, Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro, pejuang pembentukan Provinsi Kepri Huzrin Hood, mantan anggota DPD RI Ardi Selamat Hood, mantan anggota DPRD Provinsi Kepri Iskandarsyah atau Ing, serta Aunur Rafiq sendiri.
“Dari tokoh-tokoh ini siapa yang akan ke provinsi. Apakah itu bisa Gubernur atau Wagub. Sepanjang mengatasnamakan orang Karimun dan orang Karimun mendukung. Karena kalau tidak didukung lebih baik tidak usah. Saya sampaikan ke tokoh-tokoh masyarakat, siapapun dari ketujuh orang itu saya imbau untuk mendukungnya,” papar Rafiq.
Akan tetapi, lanjut Rafiq, apabila memang tidak ditakdirkan untuk maju di Pilkada Kepri, dirinya telah memutuskan untuk pindah ke kampung halaman sang istri di Kota Tanjungpinang.
“Tahun 2024 saya istirahat (jika tidak maju di Pilkada). Walau tidak jadi Bupati lagi, mungkin saya tidak di.sini dan kembali ke tempat istri yang asal Tanjungpinang. Bisa jadi pengurus masjid. Perjalanan usia masuk 60 tahun kita nikmati melewati hari tua bersama keluarga,” ungkap pria yang juga menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Karimun.
Baca juga: Delapan Tahun Pimpin Karimun, Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim Gelar Tasyakuran
Sementara penilaian Rafiq untuk calon kuat Gubernur Kepri saat ini ada Ansar Ahmad dan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.
“Saat ini untuk jadi gubernur yang kita lihat tidak banyak, ada Pak Ansar dan Pak Rudi. Bisa jadi mereka bisa jadi satu, tapi Pak Ansar tak mungkin jadi wagub (wakil gubernur). Kalau mereka berpisah mungkin ada calon lain,” sebut dia.
Diketahui sebelum menjabat Bupati Karimun dua periode, Aunur Rafiq merupakan Wakil Bupati Karimun mendampingi Nurdin Basirun dua periode. (*)
Ikuti Berita Lainnya di Google News