Virus Corona Varian Delta sudah Masuk Sumbar

Foto : Antara

Padang – Juru Bicara Satgas COVID-19 Sumatera Barat Jasman Rizal mengungkapkan virus COVID-19 varian Delta yang pertama kali ditemukan di India sudah masuk Sumbar.

“Virus corona varian Delta sudah masuk Sumatera Barat, kita harus waspada karena lebih mudah menular,” kata dia di Padang, Rabu.

Menurutnya varian Delta diketahui lebih mudah dan cepat menular daripada varian lainnya.

“Riset sejauh ini menunjukkan varian Delta memiliki tingkat penularan lebih tinggi hingga 40 persen dibandingkan varian Alpha,” ujarnya.

Salah satu teori menyebutkan protein pada permukaan virus Corona varian Delta lebih mudah menyatu dan berbaur dengan sel manusia, sehingga membuat virus tersebut lebih mudah mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan menginfeksi manusia.

Selain itu, varian Delta memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Cukup banyak pasien positif COVID-19 varian delta yang membutuhkan perawatan di rumah sakit daripada pasien COVID-19 varian lain.

Kemudian varian delta diketahui dapat menimbulkan komplikasi yang lebih parah pada pasien lansia atau yang memiliki penyakit penyerta sebelumnya, seperti diabetes, hipertensi, atau asma. Varian baru ini juga lebih mudah menginfeksi anak-anak, remaja, dan orang dewasa di bawah usia 50 tahun, ujarnya.

Ia menyebutkan beberapa hari ini angka positif COVID-19 di Sumbar berada di angka ratusan. Untuk Sumatera Barat dalam sehari mencapai 500 orang. Sedangkan di Padang mencapai dua ratus hingga tiga ratusan orang sehari.

“Angka ini membuat Sumatera Barat menjadi daerah tertinggi ketiga di nasional,” katanya.

Oleh sebab itu ia mengimbau seluruh warga untuk melakukan vaksin. Karena menurutnya, vaksin merupakan langkah untuk menyelamatkan diri dari bahaya virus corona.

“Jika ingin selamat, segera vaksin,” katanya.

Jasman mengatakan saat ini Puskesmas di Padang buka 24 jam. Lewat vaksin antibodi seseorang akan terbentuk untuk melawan virus.

“Mari ajak sebanyak-banyaknya warga untuk vaksin,”tambahnya.

Pada sisi lain Jasman mengatakan vaksin jenis astrazeneca lebih cepat membentuk antibodi. Begitu disuntik, sebulan setelah itu akan terbentuk antibodi yang dapat melawan virus. Namun sehari setelah suntik vaksin jenis ini, seseorang akan merasakan demam.

“Kalau vaksin sinovac butuh waktu tiga bulan untuk kemudian terbentuk antibodi,” ujarnya.*

Pewarta : Antaar
Editor : MD Yasir