Bidik  

Wali Kota Rahma Diminta Jujur Jika Tak Mampu Tangani COVID-19

Pemko Tanjungpinang Tepis Isu Wali Kota dan Sekda Diperiksa Kejati
Wali Kota Tanjungpinang Rahma. (Foto: Albet)

Rudy Chua menyampaikan, bahwa tenaga di Kota Tanjungpinang masih kurang dan perlu dilakukan penambahan. Sebab katanya, tenaga kesehatan yang ada masih belum maksimal melakukan konseling dan pendampingan terhadap warga isolasi mandiri COVID-19.

“Seharusnya warga isolasi mandiri mendapatkan konseling dan pendampingan dari tenaga kesehatan dari Puskesmas setempat,” sebutnya.

Rudy Chua mengaku, ada beberapa keluhan yang dirinya terima dari masyarakat bahwa tidak mendapat pelayanan konseling dan pendampingan dari tenaga kesehatan. Bahkan ada beberapa kasus berujung pada kematian.

Rudy menambahkan, persoalan itu telah ia tanyakan ke Puskesmas, namun pihak Puskesmas mengatakan telah mengajukan penambahan tetapi kesehatan, tapi permintaan itu sampai saat ini belum terpenuhi.

“Kita kejar lagi ke pemerintah, pemerintah beralasan anggaran belum mencukupi, ini yang jadi masalah,”

Pemerintah Diminta Fokus Memberikan Perhatian ke Warga Isolasi Mandiri COVID-19

Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Muhammad Afriyandi meminta Pemerintah Kota Tanjungpinang lebih fokus memperhatikan warga isolasi mandiri COVID-19. Dimana katanya, angka warga isolasi mandiri saat ini mencapai ribuan jiwa.

“Kami di DPRD berharap Wali Kota Tanjungpinang fokus lah bagaimana menyembuhkan pasien COVID, jangan fokus pada PPKM nya, saya menjamin PPKM ini tidak efektif dalam menurunkan angka COVID-19,” katanya.

Menurut Afriyandi, Pemerintah Kota Tanjungpinang dapat dikatakan berhasil apabila meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19, baik yang dirawat di Rumah Sakit maupun yang sedang isolasi mandiri.

“Jadi angka kesembuhan pasien COVID-19 itu harus tinggi, baru dikatakan berhasil,” ucapnya.

Ia menilai selama ini warga isolasi mandiri COVID-19 tak tersentuh oleh pemerintah, bahkan warga isolasi mandiri COVID-19 nekat keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebab katanya, tak semua warga isolasi mandiri COVID-19 berkecukupan.

“Seharusnya pemerintah fokus bagaimana kebutuhan warga isolasi mandiri terpenuhi,” pungkasnya.

Pewarta: Afriadi
Redaktur: Albet