Wali Kota Rahma Enggan Tanggapi Kekecewaan Masyarakat Soal Kinerjanya

Wali Kota Rahma Enggan Tanggapi Kekecewaan Masyarakat Soal Kinerjanya
Wali Kota Tanjungpinang Rahma. Foto: Muhammad Chairuddin

Tanjungpinang – Wali Kota Tanjungpinang Rahma enggan menanggapi berbagai luapan kekecewaan masyarakat serta penilaian pengamat dan legislator Tanjungpinang terhadap kepemimpinannya selama setahun, 21 September 2021.

Saat jurnalis Ulasan menemuinya, Rahma terlihat diam dan malah berbicara dengan ajudan dan stafnya. Selain itu, saat ditanya mengenai perasaanya lantaran telah memimpin Tanjungpinang selama setahun, Rahma justru memberikan jawaban yang sulit dimengerti.

“Besok saya umumkan advetorialnya ya. Biar sistematis,” ujarnya di Kantor Wali Kota Tanjungpinang, Senin (20/9).

Setelah itu, Rahma pergi meninggalkan kantor Wali Kota Tanjungpinang.

Sementara itu, berbagai elemen masyarakat sempat meluapkan kekecewaan terhadap kepemimpinan Rahma selama setahun.

Baca juga: JPKP Nilai Rahma Tak Berkompeten Pimpin Tanjungpinang

Para pedagang kaki lima misalnya. Sejumlah pedagang pun menganggap Rahma berpilih kasih dalam membagikan bantuan. Mereka berharap Rahma dapat lebih memperhatikan masyarakat kecil terutama pedagang.

Selain itu, ada juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi kemasyarakatan yang turut kecewa. Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kota Tanjungpinang menilai, Rahma tidak berkompeten dalam memimpin Kota Tanjungpinang.

“Banyak polemik,” ujar Ketua JPKP Kota Tanjungpinang, Adiya Prama Rivaldi.

Begitu pula dengan Koordinator Pejuang Marwah Tanjungpinang, Jusri Sabri yang menganggap kepemimpinan Rahma selama setahun belakangan banyak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.

Ia menganjurkan agar Wali Kota Rahma segera mengevaluasi diri dengan melakukan perbaikan kinerjanya serta mendengarkan saran dan masukan masyarakat.

“Rahma itu ibunya Tanjungpinang, harus bisa memberikan contoh dan mengurus anak-anaknya,” ucap Jusri.

Bahkan, salah seorang pengamat, Alfiandri menilai Rahma gagal dalam memimpin Kota Tanjungpinang. Pasalnya Rahma kerap kali mengeluarkan kebijakan yang tidak populis dan terkesan konyol.

Baginya, kepemimpinan Rahma pun semakin memperburuk kondisi Tanjungpinang jika tak ada evaluasi.

“Banyak kebijakan yang tidak populis dan konyol. Sudah dicatat sama publik bagaimana kebijakannya selama ini,” ujarnya di Tanjungpinang, Rabu (15/09).

Baca juga: Pengamat Nilai Rahma Gagal Jadi Wali Kota Tanjungpinang

Menurut Alfiandri, terdapat beberapa indikator gagalnya Rahma sebagai Wali Kota Tanjungpinang, seperti persoalan angka kemiskinan dan taraf perekonomian masyarakat semakin memprihatinkan.

“Angka kemiskinan di Tanjungpinang terus meningkat. Sementara taraf ekonomi masyarakat semakin menurun,” katanya.

Tak hanya dari elemen masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang juga turut mengkritisi kinerja Wali Kota Tanjungpinang Rahma selama setahun.

Wakil Ketua I DPRD Kota Tanjungpinang, Novaliandri Fathir mengatakan, Rahma memiliki sejumlah kesalahan dalam me-refocusing anggaran Kota Tanjungpinang.

“Anggaran ini (refocusing) memang sebagian dilakukan. Tapi sebagian lagi tidak seusai peruntukannya,” tutur Fathir.

Pewarta: Muhammad Chairuddin
Redaktur: Albet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *