Warga Bengkong Keluhkan Kelangkaan Gas LPG 3 Kilogram, Disperindag Klaim Distribusi Aman

Salah satu warga Bengkong Budi Rifky saat menunjukan gas LPG 3 Kilogram (Foto: Dok/ Budi Rifky)

BATAM – Warga di Kecamatan Bengkong, Kota Batam, mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kilogram dalam dua pekan terakhir. Akibat sulitnya mendapatkan gas melon bersubsidi tersebut, warga terpaksa mencari hingga ke wilayah lain seperti Batu Ampar dan Batam Center.

Seorang warga Bengkong, Nona, mengaku ibunya kesulitan mencari gas dalam beberapa hari terakhir.

“Mama saya kesulitan mencari gas, sering nggak ada di warung ataupun di agen. Kami bahkan nyari sampai ke Batam Center. Kalau bisa pemerintah cek lah ke Bengkong,” ujarnya, Rabu 10 September 2025.

Keluhan senada juga disampaikan oleh Budi Rifky, warga Bengkong yang juga merupakan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia menyebut kondisi kelangkaan gas sudah terjadi sekitar dua minggu terakhir.

“Saat ini gas terhitung lumayan langka. Dua minggu sebelumnya masih ada, walaupun tidak lancar. Tapi sekarang hampir rata-rata tidak tersedia di warung-warung maupun agen,” jelas Budi menerangkan.

Ia bahkan harus mencari gas hingga ke Batu Ampar, yang dekat dengan lokasi pengisian LPG di Batam. Budi menyebut distribusi dari agen ke warung sangat tidak menentu dan seperti ‘untung-untungan’.

Lebih jauh, Budi mengkritik kinerja pemerintah dalam mengawasi distribusi LPG 3 kilogram. Ia mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam untuk turun langsung ke lapangan.

“Kalau Disperindag bilang nggak ada masalah, berarti mereka nggak turun langsung. Harapan saya, mereka turun ke lapangan. Buktikan bersama. Kalau ada masalah di agen, ya bertindaklah,” tegasnya menekankan.

Disperindag Batam: Distribusi Aman, Laporkan Jika Ada Masalah

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, menegaskan bahwa distribusi gas LPG 3 kilogram di Batam tidak mengalami kendala.

“Gas LPG alhamdulillah nggak ada masalah. Kalau susah, tolong kasih tahu di mana lokasinya, pangkalan mana. Karena semua gas yang ada di Batam ini tidak ada masalah,” jelas Gustian.

Ia menyebut pihaknya rutin melakukan pengecekan lapangan sebanyak tiga kali dalam seminggu. Bahkan, jika ditemukan ada pangkalan yang tidak menjalankan aturan atau tidak melengkapi dokumen tentu juga mendapat sanksi dari Pertamina.

Gustian juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan pangkalan LPG yang bermasalah.

“Kalau ada masalah, tinggal foto lokasi pangkalan, RT berapa, selesai itu. Saya langsung follow-up hari itu juga ke agen,” ujarnya mengakhiri menutup wawancara.