Warga Bintan Menjerit, Harga Santan Terus Naik

Penjual santan
Salah seorang penjual santan di Pasar Barek Motor, Bintan, Kepri. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Harga santan di Pasar Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) terus meroket. Para penjual terpaksa mempertahankan harga di Rp34.000 per kilogram, meski seharusnya sudah naik menjadi Rp40.000 per kilogram.

“Sebetulnya, kami sudah harus jual santan di harga Rp40.000 per kilogram. Tapi kasihan pembeli. Kalau harga kelapa naik, kami juga terpaksa menaikkan harga santan,” ujar Muhammad Sabrina, penjual santan di Pasar Barek Motor Kijang, Ahad 9 Maret 2025.

Sabrina menjelaskan, harga kelapa yang ia beli dari Natuna sudah naik Rp500 per buah, dari sebelumnya Rp7.500 menjadi Rp8.000 per buah. Ia sendiri tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan tersebut.

“Saya kurang tahu kenapa bisa naik. Kami juga tidak sanggup beli kelapa dari Jambi, harganya sudah Rp9.500 per buah. Dari Natuna saja sudah Rp8.000,” katanya.

Menurutnya, jumlah kelapa yang digiling untuk menghasilkan satu kilogram santan tidak selalu sama, tergantung ukuran kelapa.

“Terkadang butuh dua setengah buah kelapa, terkadang tiga buah,” jelasnya.

Ia juga memprediksi harga kelapa akan kembali naik menjelang Idulfitri, yang tentu berdampak pada harga santan. Jika harga kelapa tembus Rp8.500 per buah, ia terpaksa menaikkan harga santan menjadi Rp45.000 per kilogram.

“Kalau harga kelapa di atas Rp8.500 per buah, kami terpaksa jual santan Rp45.000. Sebetulnya kasihan sama pembeli, tapi mau bagaimana lagi,” ucapnya.

Baca juga:  Harga Santan di Tanjungpinang Tembus Rp40 Ribu per Kilogram

Kenaikan harga santan ini membuat pembeli seperti Sariah berpikir dua kali sebelum menggunakannya untuk memasak. Ia mengaku harga santan saat ini jauh lebih mahal dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp20.000 per kilogram.

“Jangankan santan, harga kelapa saja sudah naik. Kita jualan kue jadi bingung. Mau naikkan harga, kasihan pembeli. Tidak jualan, kita butuh makan,” ujar wanita berhijab itu.

Sariah berharap harga santan bisa kembali normal agar masyarakat kecil tidak semakin terbebani.

“Meskipun naik menjelang Lebaran, semoga tidak semahal sekarang,” tutupnya mengakhiri. (*)

 

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News