Warga Bongkar Jalan Amblas di Trans Barelang, Padahal  Baru Diperbaiki

Jalan Trans Barelang
Warga membongkar jalan baru diperbaiki di Jalan Trans Barelang, Batam, Kepulauan Riau. (Foto: Ist)

BATAM – Warga Sungai Raya, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, membongkar tanah timbun di Jalan Trans Barelang, Jumat (03/03). Padahal jalan itu baru diperbaiki setelah amblas.

Akibatnya, Jalan Trans Barelang tidak bisa dilalui kendaraan. Sebelumnya, jalan itu amblas setelah wilayah Batam diguyur hujan deras.

Camat Galang, Ute Rambe mengatakan, saat ini jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua.

“Kalau ditimbun berdampak pada masyarakat, rumah mereka tergenang air. Kalau dibongkar berdampak pada kendaraan yang melintas,” kata Ute.

Menurutnya, pihaknya harus memilih salah satu agar tidak berdampak parah kepada masyarakat di lokasi tersebut. “Makanya kami sepakat memilih untuk membongkar jalan yang sudah ditimbun itu,” kata dia.

Jalan Trans Barelang
Rumah warga terendam banjir di Jalan Trans Barelang, Batam, Kepulauan Riau. (Foto: Ist)

Ute menambahkan, saat ini terdapat 14 rumah yang terendam banjir akibat ditutupnya jalur tersebut. Pihaknya telah memberikan sembako kepada 14 rumah terdampak tersebut guna meringankann beban mereka.

“Besok pagi akan kami buka dapur umum di dua titik. Semoga dapat meringkankan masyarakat yang terdampak banjir,” kata dia.

Ute menilai alat berat harus diturunkan lebih banyak agar pengerjaan jalan tersebut segera selesai.

“Gorong-gorongnya belum ada. Kalau bisa tiga alat beratlah biar cepat dikerjakan. Soalnya kita serba salah sekarang,” tutupnya.

Baca juga: Jalan Trans Barelang Amblas Mulai Diperbaiki

Sebelumnya, alat berat telah diturunkan untuk memperbaiki jalan amblas di jalur Trans Barelang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (02/03).

Sementara itu, Wali Kota Sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengaku sudah memperbaiki jalan tersebut dengan menimbun jalan yang amblas. Agar jalan tersebut bisa digunakan oleh pengendara.

“Tim saya sudah ke sana. Saya minta diratakan dulu. Yang penting orang bisa lewat dulu. Setengah jalannya patah, jadi harus ditimbun biar rata. Orang bisa jalan. Musim hujan tak bisa ambil tanah. Nanti sewaktu musim panas ambil tanah bauksit baru di aspal lagi,” kata Rudi. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News