Warga Kampung Utama Atas Mengeluh Air SPAM Batam Tak Mengalir Sebulan

Air Tak Mengalir
Air tak mengalir. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Warga Kampung Utama Atas, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau, mengeluhkan air bersih dari SPAM Batam tidak mengalir sebulan terakhir.

Bahkan seorang warga, Anggun (70), terpaksa mengangkut air dari salah satu rumah warga yang masih merasakan pelayanan air bersih SPAM Batam. Ia setiap malam harus rajin angkut air dibantu tetangganya. Kebetulan ia memang sudah tinggal sendiri di sana.

“Kurang lebih sudah sebulan inilah begini. Padahal saya masih tetap bayar tagihan air kemarin, tapi malah enggak ada nikmatin air,” kata Anggun, Sabtu (7/1).

Menanggapi hal ini, Corporate Communication (Corcom) SPAM Batam, Ginda menyebut pihaknya tetap melakukan upaya optimal dalam menyalurkan air bersih kepada warga Batam.

Namun, beberapa hal seperti kondisi rumah warga yang berada di perbukitan, menjadi salah satu kendala.

“Kondisi daerah Kampung Utama Atas yang berada pada ujung pipa saluran air bersih dan elevasi daerah yang cukup tinggi, menyebabkan durasi aliran air yang mengalir pada setiap daerah berbeda-beda waktu alirnya, terlebih lagi pada pemakaian jam puncak,” kata dia.

Selain berada di ujung pipa distribusi dan kontur wilayah yang berada di perbukitan. Salah satu hal lain adalah jumlah pengguna air bersih yang tidak seimbang. Khusunya pada pagi dan sore, yang merupakan jam puncak pemakaian air.

“Kenapa di daerah dan di waktu tertentu air mengalir mengecil atau tidak lancar. Hal ini banyak dipengaruhi oleh jumlah pengguna dan suplai air bersih berjalan tidak seimbang,” lanjutnya.

Baca juga: Sulit Dapat Air Bersih, Warga Tanjunguncang Serbu Kantor SPAM Batam

Ginda juga menyebutkan, SPAM Batam tidak pernah mengabaikan keluhan dari para pelanggan. Namun, pertumbuhan pelanggan SPAM Batam, cukup berpengaruh kepada suplai air, khususnya pada sebagian kecil pelanggan yang tinggal di wilayah dengan kontur tanah yang cukup tinggi dan di daerah ujung perpipaan, seperti daerah Kampung Utama Atas.

Selain itu, sisi lain yang tidak kalah pentingnya untuk kestabilan antara suplai air bersih dan sumbernya yaitu keberadaan waduk tadah hujan dan menjaga wilayah resapan air menjadi hal yang sangat penting untuk dijaga secara bersama-sama.

“Batam sudah sangat maju. Kepadatan penduduknya sudah setara dengan kota besar lainnya. Sedangkan ketersediaan air bersih saat ini terbatas, sehingga perlu adanya tambahan ketersediaan air baku disamping menjaga air baku yang ada,” tutupnya. (*)