Warga Kawasan Baloi Indah Adukan Persoalan Banjir ke DPRD Batam

Warga Baloi Indah saat RDP terkait persoalan banjir bersama Komisi I DPRD Kota Batam. (Foto: Muhamad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Warga RW 005 dan 006 Baloi Indah, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam adukan persoalan banjir di kawasan tempat tinggal mereka kepada DPRD Kota Batam, Jumat (11/3).

Banjir yang kerap melanda rumah warga tersebut, disebabkan saluran air yang tertutup karena adanya pembangunan sehingga saat musim hujan kawasan Baloi Indah jadi langganan banjir.

Warga Baloi Indah diterima oleh Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai dan langsung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Pada saat RDP, Lik Khai mengatakan, seharusnya dalam proses pembangunan harus melalui kanjian yang komprehensif baik oleh pengembang maupun pemerintah.

Ia pun mendukung upaya pemerintah dalam melakukan pembangunan di Batam. Namun, jika berdampak negatif ke masyarakat seperti banjir di Baloi Indah, pemerintah harus cepat mengambil langkah solutif.

“Kita tidak bisa salahkan pengembang atau pemerintah. Kita dukung segala pembangunan di Batam. Untuk masalah banjir ini pemerintah harus segera membangun saluran,” kata Lik Khai usai RDP bersama warga Baloi Indah, Jumat (11/3).

Lik Khai juga mengatakan, saat ini kurang lebih 1.000 rumah warga di kawasan Baloi Indah terdampak banjir dan perlu mendapat penanganan cepat.

“Semua (pembangunan) harus lewat kajian secara komprehensif. Ini masalahnya ada di tata ruang, tenyata lokasi di sana memang untuk komersial. Kami minta segera turunkan alat berat,” kata dia.

Baca juga: Warga Kampung Panau Batam Unjuk Rasa Tolak Reklamasi PT BSI

Ia juga meminta kepada pemerintah untuk membangun drainase, jika ke depan ingin melakukan pembangunan. Sebab hal ini dinilai penting, dan sangat berdampak kepada lingkungan.

“Intinya kalau mau membangun, harus membangun saluran dulu,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua RT05/RW05, Ayang mengatakan, pemerintah harus segera turun tangan mengatasi banjir di daerahnya.

Menurutnya, hal ini sudah dieasakan kurang lebih tujuh tahun. Sehingga perlu penangan serius dari pemerintah.

“Kalau hujan bukan hanya air saja, lumpur juga, ranting pohon,” kata dia.

Ia berharap dalam waktu dekat, pemerintah bisa mengambil langkah cepat, agar masalah banjir di daerahnya busa teratasi.

Baca juga: ALMI Batam Keluhkan Urus Izin Investasi Kemaritiman Sulit