BATAM – Korban longsor di RT 5 dan RT 6, RW 1 Kampung Seraya Bawah, Batu Ampar, Batam belum menerima bantuan dari pemerintah.
Ketua RT 5/RW 1 Kampung Seraya Bawah, Lubuk Baja, Batam, R Sembiring Miliala mengatakan bahwa longsor yang terjadi, Senin 13 Januari 2024 lalu menyebabkan kerusakan pada sembilan rumah dan 50 unit sepeda motor.
“Kondisinya seperti ini. Pihak terkait sudah datang semua, tapi tindakan konkret seperti ekskavasi belum ada, mungkin karena menunggu cuaca cerah,” kata Sembiring Miliala, Senin 20 Januari 2025.
Dia juga menyebutkan, anggota DPRD dari Fraksi Hanura, Ruslan Sinaga telah mengunjungi lokasi dan berjanji akan segera menindaklanjuti, namun kondisi cuaca menjadi kendala sehingga belum ada aksi lanjutan.
Kunjungan serupa juga telah dilakukan oleh Wakil Wali Kota Batam sekaligus Wali Kota Batam terpilih, Amsakar Achmad bersama Wakil Wali Kota terpilih Li Claudia Chandra.
Menurutnya, kerusakan akibat longsor ini cukup parah termasuk rusaknya akses jalan warga.
“Permintaan warga, motor yang rusak segera dievakuasi dan diperbaiki supaya bisa bisa untuk aktivitas, termasuk antar anak ke sekolah. Ada 50 motor, tapi baru tujuh yang berhasil diambil oleh warga, itu pun secara swadaya,” ujar dia menjelaskan.
Saat ini, warga masih berharap segera adanya tindak lanjut dan bantuan pemerintah untuk memperbaiki kerusakan. Menurutnya warga juga minta bantuan untuk motor yang terkena dampak juga diperbaiki.
“Bantuan sembako dari pemerintah juga belum ada. Baru pihak kepolisian, melalui Kapolsek Batu Ampar memberi bantuan,” terang dia menambahkan.
Sebelumnya, bencana longsor terjadi di dua titik utama termasuk dekat mushala. Warga yang tinggal di Seraya Bawah diperkirakan mencapai lebih dari 1.300 orang dari dua RT. Sebagian warga bergotong royong mengevakuasi motor mereka, meski kerusakannya sudah cukup parah.
Sementara itu, salah satu warga yang tinggal tepat dibawah lokasi longsor, Diron mengatakan, warga khawatir jika ada longsor susulan.
“Kalau ada hujan kami mengungsi dulu ke tempat aman seperti aula mushola,” ungkap Diron.
Menurutnya, dari pihak pemerintah sering melakukan peninjauan dalam seminggu ini namun belum ada tindak lanjut yang pasti. Hanya dari Kapolsek Batu Ampar yang turun memberikan bantuan.
“Harapannya segera diperbaikilah supaya normal kembali,” kata dia mengakhiri wawancara.