Warga Natuna Ngeluh Listrik Sering Padam

Warga Natuna Ngeluh Listrik Sering Padam
Petugas PLN saat memotong kayu yang mengganggu kabel listrik (Foto: istimewa)

Natuna – Sejumlah warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau mengeluhkan pemadaman listrik di daerah itu. Pasalnya, pemadaman itu tak ada pemberitahuan dari PLN.

Akibat lampu sering padam menggangu aktivitas warga Natuna. Warga berharap agar PLN tidak memadamkan listrik.

Hamidah (50), salah seorang warga mengatakan, listrik di daerahnya sering mati, bahkan kadang-kadang berulang dalam jangka waktu tidak terlalu lama.

Menurut dia, pemadaman yang dilakukan PLN tidak pernah diberitahukan sebelumnya, sehingga tidak bisa mempersiapkan antisipasi untuk menyelamatkan peralatan elektronik.

“Terlalu sering mati lampu, maghrib semalam sudah mati. Subuh tadi mati lagi. Saya tidak tahu kenapa,” kata Hamidah, warga Air Kolek, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kamis (14/10).

Ia menyebutkan, dikarena hal tersebut aktivitasnya menjadi terganggu, terlebih lagi saat ini penglihatannya sudah berkurang.

“Rabun, kalau gelap makin tambah parah, kalau mau masak sedikit susah,” katanya.

Rendy (32), warga Padang Kurak juga mengeluhkan litrik sering padam. Ia mengaku tidak tahu penyebab listrik padam.

Baca Juga: PLN ULP Ranai Tawarkan Promo Spesial Tambah Daya Listrik

“Saya belum dapat pemberitahuan, mungkin karena saya kurang update ya,” keluh Rendy.

Ia berharap, pihak PLN mencari metode yang terbaik dalam menyampaikan informasi, agar jika ada pemadaman dirinya bisa mempersiapkan diri.

“Kalau seperti ini aktivitas jadi terganggu, belum lagi nanti bisa saja alat elektronik rusak,” harapnya.

Sementara itu, Manager ULP PLN Ranai, Boni Sofianto mengatakan, pemadam listrik kali ini merupakan pemadaman yang direncanakan. Sebab, PLN tengah mengalami kekurangan asupan daya.

“Kondisi sekarang ada pemeliharaan satu unit mesin yang sudah berjalan sebulan,” papar Boni yang dikonfirmasi lewat sambungan ponsel seluler.

Ia menjelaskan, saat ini mesin PLN Ranai hanya bisa memberikan daya sebesar 7.800 KW, tetapi beberapa hari ini beban bertambah sehingga pihaknya mengambil solusi untuk melakukan pemadam.

“Rata-rata beban normal sistem ranai 6,900-7,100 KW, terpantau tiga hari ini beban naik,” tambahnya.

Ia menambahkan, terkait pemadaan ini pihaknya sudah menyebarkan informasinya di sosial media. Ia memohon maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi.

“Saya mohon maaf karena pemadaman bergilir ini,” tutupnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *