Warga Tanjungpinang Beri Masukan Pasca Insiden Perkelahian di Event Gerak Jalan

Gerak jalan di Tanjungpinang, Kepri saat start di Terminal Sei Carang, Batu IX, Tanjungpinang Timur, Ahad (13/08). (Foto:Ardiansyah Putra/Ulasan.co_)

TANJUNGPINANG – Warga Tanjungpinang beri masukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tanjungpinang, agar kejadian perkelahian antar peserta gerak jalan tidak lagi terjadi di tahun berikutnya.

Sebelumnya, telah terjadi perkelahian antar peserta gerak jalan untuk kategori 17 kilometer (km) yang berlangsung, Ahad (13/08).

Icha (32) mengatakan, penyelenggara event tahunan seperti gerak jalan yang sempat viral karena berkelahi, harus memperketat aturan untuk para peserta.

“Ya harus ditegasin lagi sebelum acara. Masa iya kegiatan kayak gini ada yang berantem,” kata Icha, saat ditemui di Tanjungpinang, Senin, (14/08).

Ia menambahkan, ada beberapa catatan yang harus dipertegas oleh penyelenggara kepada peserta seperti dilarang merokok saat gerak jalan, dan pengiring peserta tidak boleh lebih banyak dari peserta.

“Pertama, yang ikut gerak jalan janganlah merokok, tak sopan kali. Ini kan bukan kedai kopi,” ucap Icha.

“Terus yang ngiring jangan ramai sangat. Ini warga kan mau nonton yang gerak jalan, bukan yang ngiring. Apalagi kendaraan yang ngiring seliweran terus,” lanjutnya.

Baca juga: Peserta Gerak Jalan Berkelahi di Tanjungpinang Sepakat Berdamai

Ia berharap pada tahun berikutnya, tidak ada lagi kejadian serupa yang terjadi pada event gerak jalan di Tanjungpinang.

“Mudah-mudahan didenger sama penyelenggara, biar masyarakat juga nyaman untuk melihat hiburan tahunan ini kan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dispora Kota Tanjungpinang, Effendi mengatakan, telah membuat regulasi terkait apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan selama gerak jalan.

“Kita sudah membuat regulasinya yang harus ditaati oleh peserta gerak jalan, seperti tidak boleh berlari, tidak boleh mengganggu peserta lainnya dan merokok,” ucap Effendi.

Kendati demikian, menurutnya panitia dan tim penilai tidak dapat mengendalikan dan memantau secara keseluruhan peserta.

“Itu diluar kendali kita, karena tidak semua titik itu ada tim penilai dan panitia. Tapi itu seharusnya sudah dipahami peserta,” ungkapnya.

“Tapi ini akan jadi catatan kita, dan akan kita jadikan sebagai masukan, agar kegiatan gerak jalan tahun depan jadi lebih baik lagi,” pungkasnya.