BATAM – PT Waskita Beton Precast TBK segera menggarap proyek perluasan jalur laut atau seaway Pelabuhan Terminal Peti Kemas (TPK) Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) senilai Rp360 miliar.
Hal tersebut diungkapkan President Director PT Waskita Beton Precast TBK, FX Poerbayu Ratsunu usai acara penandatanganan kontrak proyek pembangunan container yard dan infrastrukrur pendukung TPK Batu Ampar di Pelabuhan TPK Batu Ampar, Senin 6 Mei 2024.
“Proyek pengembangan pelabuhan TPK Batu Ampar tahap I ini akan kami kerjakan sesuai perjanjian dan dalam jangka waktu yang kita sepakati bersama dengan PT Persero Batam selaku operator pelabuhan,” ujarnya.
Poerbayu merincikan, luas area proyek tersebut mencapai 12 hektar yang terdiri dari pembangunan container yard dan infrastruktur pendukung seluas 9,8 hektar dan perbaikan kontainer yard seluas 2,2 hektar.
“Sebelum melaksanakan fisik pekerjaannya, kami akan melakukan pendetilan konsep rancang bangun menjadi Detail Engineering Design (DED) selama 3-4 bulan dari total masa pengerjaan proyek selama 15 bulan,” bebernya.
Poerbayu berharap, dengan adanya pekerjaan proyek tersebut dapat menjadi titik awal bagi Waskita dan PT Persero Batam untuk berkolaborasi membangun infrastruktur lainnya di Kota Batam.
“Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan proyek ini dengan kualitas yang terbaik. Kami juga percaya dengan adanya proyek ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi stakeholder terkait maupun masyrakat Batam,” ucapnya.
Direktur Utama PT Persero Batam, Arham S Torik mengatakan, perluasan area dermaga tahap I ini merupakan salah satu dari tiga tahap pengembangan Pelabuhan TPK Batu Ampar yang dijadwalkan rampung hingga 2080 mendatang.
“Pada tahap I tahun ini TPK Batu Ampar telah mengoperasikan 1 unit STS Crane dan dua unit Harbour Mobiil Crane (HMC) untuk melayani aktivitas bongkar muat peti kemas,” ungkapnya.
Penandatanganan kontrak dengan Waskita, lanjut Arham, menjadi salah satu bentuk transformasi bisnis perusahaan, serta mendukung aktivitas bisnis dan peningkatan
pelayanan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves RI, Jodi Mahardi menyambut baik pengembangan pelabuhan TPK Batu Ampar tersebut.
“Kami berharap pengembangan pelabuhan Baru Ampar ini dapat menjadikan Batam ke depan semakin memperbanyak direct call,” sebutnya.
Menurutnya, salah satu kunci untuk mendorong Indonesia sebagai poros maritim dunia yakni dengan terus mendorong sektor pelabuhan.
“Batam dengan lokasi yang strategis dan menjadi daerah zona ekonomi spesial tentu harus didukung dengan pelabuhan berskala internasional, sehingga bisa bersaing dengan pelabuhan lain di dunia,” ujarnya.