JAKARTA – Kepulauan Riau sukses mencetak rekor sebagai provinsi dengan tingkat penetrasi internet tertinggi di Indonesia pada 2024, yakni mencapai 89,26%.
Perkembangan internet di Indonesia terus menunjukkan peningkatan signifikan. Selama ini, Pulau Jawa kerap dianggap sebagai pusat akses digital karena infrastruktur yang lebih mapan serta jumlah penduduk yang besar.
Namun, fakta terbaru justru menunjukkan bahwa provinsi dengan tingkat penetrasi internet tertinggi bukan berasal dari Jawa.
Baca Juga: Hanafi Ekra: Mari Bersama Atasi Persoalan Internet di Kepri
Fenomena ini tidak hanya mencerminkan pemerataan pembangunan jaringan telekomunikasi, tetapi juga menandai meningkatnya adopsi teknologi digital di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau internet.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penetrasi internet nasional pada 2024 sudah menembus 72,78%. Artinya, lebih dari 72% penduduk Indonesia aktif menggunakan internet untuk bekerja, belajar, hingga hiburan sehari-hari. Tren ini terus menanjak dalam lima tahun terakhir.
Baca Juga: Gen Milenial Pengguna Internet Terbanyak di Indonesia
Bahkan, pertumbuhan di wilayah pedesaan melonjak signifikan, dari 49,3% pada 2021 menjadi 63,71% di 2024. Lonjakan tersebut menunjukkan semakin seriusnya upaya pemerintah memperluas akses digital secara merata.
Jika ditelusuri per provinsi, posisi puncak justru diraih Kepulauan Riau dengan penetrasi internet sebesar 89,26%. Angka ini meningkat tajam dari 2021 yang berada di kisaran 81,03%.
Di bawahnya, DKI Jakarta menempati peringkat kedua dengan 87,84%, disusul DI Yogyakarta dengan 80,1%. Provinsi Riau juga masuk dalam daftar, mencatat penetrasi 77,68%.
Sementara itu, di luar Jawa dan Sumatra, Bali berhasil menonjol dengan angka 77,56%, diikuti Kalimantan Utara dengan 77,44%. Jawa Barat (76,62%), Kepulauan Bangka Belitung (76,06%), serta Kalimantan Tengah (75,23%) juga ikut masuk dalam sepuluh besar provinsi dengan akses internet tertinggi.
Baca Juga: Provider Internet Super Cepat Elon Musk Masuk Indonesia
Namun, kondisi berbeda terjadi di kawasan timur Indonesia. Provinsi Papua Pegunungan tercatat paling rendah dengan penetrasi hanya 6,76%. Papua Tengah menyusul di angka 28,71%, kemudian Papua Selatan sebesar 48,44%. Daerah lain yang masih tertinggal adalah Nusa Tenggara Timur (54,84%), Maluku Utara (59,17%), dan Maluku (59,96%).
Meski pemerataan terus digenjot, realitasnya masih ada jurang digital yang cukup lebar antara Indonesia bagian barat dan timur.
Hiburan dan Media Sosial Masih Jadi Primadona
Fakta menarik lainnya, mayoritas masyarakat Indonesia masih menjadikan hiburan dan media sosial sebagai tujuan utama mengakses internet. Data BPS menunjukkan 85,29% pengguna memakai internet untuk hiburan, sedangkan 77,57% aktif di media sosial.
Tak berhenti di situ, sebanyak 77,5% pengguna juga rutin mengakses internet untuk membaca berita dan mencari informasi terkini. Sementara itu, pemanfaatan internet untuk kegiatan ekonomi mulai tumbuh, dengan 25,85% menggunakan internet mencari informasi barang dan jasa, 23% melakukan transaksi pembelian, dan 5,16% bahkan sudah menjual produk atau jasa secara online.
Perubahan pola ini menjadi bukti nyata bahwa internet semakin melekat dalam kehidupan masyarakat, tidak hanya untuk hiburan tetapi juga sebagai sarana penopang aktivitas ekonomi.*
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
