BATAM – Yayasan Lembaga Konsumen Batam (YLKB) memuji langkah PLN Batam, yang sudah berupaya meminimalisir kekurangan daya pelanggan akibat perbaikan PLTU Tanjungkasam unit II dan PLTGU Panaran unit I.
Sekretaris Yayasan Lembaga Konsumen Batam (YLKB), Asron Lubis mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan laporan masyarakat terkait adanya masalah kelistrikan.
“Saya mendengar memang ada beberapa hal saat ini, termasuk perbaikan PLTU dan PLTGU. Kalau menunggu perbaikannya sampai stabil, mungkin akan menjadi masalah bagi konsumen. Namun, PLN Batam melakukan kerja sama dengan industri yang mempunyai captive power atau genset. Sehingga stabilitas listrik masih terjaga,” kata Asron, Kamis (18/5).
Diketahui saat ini PLN Batam melakukan beberapa strategi manajemen beban, serta pengalihan beban captive power maupun genset pelanggan industri. Guna meminimalisir kekurangan daya, akibat perbaikan PLTU Tanjung Kasam unit II dan PLTGU Panaran unit I.
Menurutnya, strategi yang ditempuh PLN Batam dalam manajemen atau pengalihan beban puncak listrik Batam-Bintan merupakan langkah yang bijaksana.
Terlebih, beban puncak listrik yang terealisasi saat ini cukup tinggi. Salah satunya faktornya, karena cuaca panas ekstrem yang terjadi beberapa minggu terakhir.
“Manajemen atau pengalihan beban yang dilakukan PLN Batam, merupakan salah satu strategi untuk menjaga kondisi kelistrikan. Itu salah satu solusi yang cukup baik saat ini. Akan tetapi kami mengharapkan perbaikan segera diselesaikan, agar pelanggan industri dan captive tidak lama menanggung beban,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi kebutuhan listrik Batam-Bintan saat ini, PLN Batam sedang mempersiapkan pembangkit dengan total kapasitas sebesar 75 MW yang akan beroperasi secara bertahap sampai dengan bulan September 2023.
Baca juga: PLTU Unit II Tanjungkasam Gangguan, PLN Batam Pastikan Tak Ada Pemadaman