2 Kapal Baru Buatan Galangan Batam Perkuat TNI AL

KASAL
KASAL Laksamana TNI Muhammad Ali saat mengukuhkan komandan KAL Hinkako dan Sembulungan. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Dua Kapal TNI Angkatan Laut (KAL) 28 meter produksi Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, yakni KAL Sembulungan II-5-42 dan KAL Hinako I-2-19 resmi memperkuat jajaran TNI AL.

Upacara penerimaan atau delivery ceremony kedua kapal tersebut dipimpin langsung Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali di galangan kapal PT Citra Shipyard, Jumat 16 Februari 2024.

Ali mengatakan, nama Sembulungan untuk menamai kapal itu diambil dari nama pantai yang ada di Banyuwangi dan nama Hinako merupakan salah satu pulau yang ada di wilayah Nias.

“Dua unit KAL ini nantinya akan ditempatkan guna memperkuat satuan Lanal Banyuwangi, yang ada di bawah jajaran Lantamal V Surabaya dan Lanal Nias, Lantamal II Padang,” kata Ali.

Selain itu, Ali juga mengukuhkan dua prajuritnya yakni Lettu Laut (P) Heru Kuswanto sebagai Komandan KAL Hinako dan Lettu Laut (P) Riyanto sebagai Komandan KAL Sembulungan.

“Kapal ini pembangunannya dilaksanakan selama 16 bulan, terhitung sejak tanggal 27 September 2022, dengan anggaran Rp105 miliar,” kata dia.

Tahapan pembangunan dimulai dengan ditandai dengan kegiatan ceremonial first steel cutting dan keel laying pada tanggal 29 November 2022, disusul dengan pelaksanaan Shipnaming dan Launching pada 4 Desember 2023 di Galangan PT. Citra Shipyard.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Korvet TNI AL, KRI Diponegoro-365

Kapal tersebut memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 28,98 meter, lebar 6,20 meter, draught 1,40 meter, kecepatan maksimum 28 knots, kecepatan jelajah 18 knots, kecepatan ekonomis 13,5 knots, endurance 3-4 hari.

Kapal ini mampu membawa 15 personel dan menggunakan mesin pokok 2 unit MAN V12-1900 Marine Engine Diesel dan diesel generator 2x Perkins 63 KVA.

“KAL 28 M ini juga diperkuat dengan 1 unit Meriam 20 milimeter dan 2 Unit meriam 12,7 milimeter,” kata dia.

Ali mengatakan, TNI AL berkomitmen untuk melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor. Langkah ini diambil guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News