300 Peserta Ikut Gerak Jalan 17 KM di Tanjungpinang, Ada Berdandan Ala Badut

Lomba Gerak Jalan Tanjungpinang
Peserta berdandan ala badut dan memakai daster saat menunggu antrean start. (Foto: Ardiansyah)

TANJUNGPINANG – Sebanyak 300 peserta mengikuti lomba gerak jalan 17 Km di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tahun, Ahad (13/08).

Pantauan Ulasan.co, para peserta sudah memadati lokasi start
di depan Terminal Sei Carang, Kota Tanjungpinang sejak pukul 05.30 WIB.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tanjungpinang, Effendi mengatakan, sebanyak 300 peserta dari kategori TNI/POLRI, OPD, Pelajar dan umum.

“Alhamdulillah, antusias masyarakat cukup tinggi untuk mengikuti kegiatan ini. Ini juga tahun kedua kita adakan setelah Covid-19,” kata Effendi.

Sementara itu, Sukri, salah seorang warga menyampaikan, dirinya sudah tiba dilokasi start bersama anaknya sejak pukul 06.45 WIB untuk melihat keseruan gerak jalan 17 KM.

“Iya ni bawa dua anak nonton gerak jalan. Hitung-hitung hiburan juga lah, mumpung tak jauh dari rumah,” ucap Sukri.

Ia mengaku cukup senang dengan adanya kegiatan gerak jalan memperingati Kemerdekaan Indonesia. Meski beberapa ruas jalan sempat macet dengan kegiatan ini.

“Macet sih jadinya, tapi ya namanya kegiatan tahunan. Kalau ga ada kayak ada yang kurang. Jadi tak masalah,” ujarnya mengakhiri.

Berdandan Ala Badut

Peserta gerak jalan 17 KM menggenakan kostum unik setiap tahun untuk menghibur warga Kota Tanjungpinang.

Salah satunya yakni kelompok pemuda asal Kampung Tirtomulyo yang berada tidak jauh dari SMK N 4 Tanjungpinang yang menggunakan daster dan makeup seperti badut.

Diki, ketua kelompok gerak jalan yang ditemui di lokasi menyampaikan, tujuan mengikuti gerak jalan 17 KM yakni untuk menghibur dan mendapat keseruan momen 17 Agustus.

“Buat menghibur aja. Biar masyarakat Tanjungpinang ada hiburan, bukan cuman liat orang baris berbaris aja,” kata Diki, Ahad (13/08).

Baca juga: Event Gerak Jalan Bawa Keuntungan Bagi Kedai Kopi dan Pedagang Kaki Lima

Ia menyebut, untuk melakukan persiapan kostum dan make up seperti badut, mereka sudah bangun sejak pukul 02.00 WIB untuk dirias oleh temen di perumahan.

“Dari jam 2 kami make up. Tetapi dibantu temen juga yang pelukis buat make up,” ucap dia.

“Kalau daster macem-macem, kalau saya pinjem punya kakak. Ada yang beli juga, yang ini pake punya mamaknya bang,” ujarnya sembari tertawa.

Keseruan juga sempat terjadi saat supporter perempuan melintas dikerumunan peserta. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News