BATAM – Masyarakat Kampung Pasir Panjang, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, merayakan Maulid Nabi Muhamad SAW di Posko Bantuan Hukum Solidaritas Nasional untuk Rempang, Kamis (28/09).
Maulid Nabi tahun ini tidak digelar di masjid seperti biasanya. Mereka memilih posko bantuan hukum sebagai lokasi untuk memperingati hari lahi Nabi Muhammad.
Salah satu warga, Dea mengatakan, peringatan kali ini sebagai suatu hal yang berbeda. Mereka berkumpul dengan penuh harapan untuk kampungnya, tetap bertahan dan tidak direlokasi.
“Kami menolak keras relokasi. Kami ingin bertahan di kampung kami,” kata Dea.
Dea tak ingin momen seperti ini hilang ketika nanti penggusuran benar dilalukan pemerintah. Momen ini natinya belum tentu bisa dilakukan di tempat baru.
Pada perayaan ini, warga melakukan arak-arakan menggunkan kompang dan bunga manggar. Mereka berjalan sembari melantunkan selawat. Mereka juga menggelar al barzanji sebagai bentuk puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW.
Warga juga membawa pulut paha atau telur rebus yang diikat ke bunga yang ditancapkan ke beras ketan berwarna kuning dalam wadah.
Bunga Mayang dan Pulut Paha ini selalu hadir dalam setiap kegiatan adat masyarakat Melayu, seperti Khataman Al-Quran, malam bertepuk saat acara pernikahan, sunatan dan kegiatan adat lainnya.
Tidak hanya warga Pasir Panjang, warga dari kampung-kampung lain juga datang ke lokasi acara tersebut. Warga Kampung Tanjung Banun, Monggak, Kampung Baru dan beberapa kampung lain di Pulau Rempang hadir dalam acara Maulid Nabi Muhammad 1445 Hijriyah ini.
“Kami tak mau momen ini hilang,” kata Dea tegas.
Salah satu Tim Solidaritas Nasional untuk Rempang, Noval Setiawan mengatakan, mereka mengadakan maulid di posko, dikarenakan kondisi warga Pasir Panjang yang masih berduka, menerima kenyataan kampungnya diusik dan direncanakan digusur.
Ia juga mengatakan, maulid nabi di kampung itu dirayakan dengan penuh adat Melayu. “Hadirnya simbol adat Melayu dalam kegiatan peringatan ini, menandakan eksistensi masyarakat Melayu di Pasir Panjang dan Pulau Rempang,” kata dia.
Baca juga: Situasi Terkini Rempang, Warga Tetap Berjaga di Posko Bantuan Hukum
Dalam serangkaian acara, warga Pasir Panjang berharap agar tidak direlokasi ataupun digeser ke kampung lainnya karena tidak ingin kehilangan jejak sejarah kampung Melayu. (*)
Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News