Prihatin, Ada Dokter Urusi Pasien hingga Pemakaman Jenazah COVID-19

Pemakaman jenazah COVID-19 di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). (Foto: Antara)

Tanjungpinang – Seorang dokter di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) bernama Indra menjadi perbincangan masyarakat setelah diketahui bekerja tidak hanya merawat pasien, namun juga mengurusi pemakaman warga yang meninggal dunia akibat COVID-19 di daerah setempat.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kepri Tengku Said Arif Fadillah merasa miris dengan kondisi tersebut. Sejatinya, dokter ditugaskan bukan untuk mengangkat dan mengebumikan jenazah, melainkan merawat atau mengobati pasien.

“Harus sesuai tugas, tidak boleh sampai mengurusi jenazah,” kata Arif, Senin (31/5).

Arif yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri itu mengatakan, permasalahan tersebut tidak boleh lagi terjadi di daerahnya. Seluruh tim medis dan tenaga kesehatan harus fokus melaksanakan tugasnya.

“Kami akan memperbaiki permasalahan ini, dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota lainnya,” tegasnya.

Baca juga: Pemkot Tanjungpinang Belum Bisa Biayai Pemakaman Pasien COVID-19

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Bisri menceritakan, bahwa Dokter Indra bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang (RSUP Kepri). Selama setahun terakhir, Dokter Indra mengangkat jenazah hingga penguruk tanah untuk memakaman jenazah tersebut.

Belakangan, Dokter Indra nyerah, karena sudah merasa lelah. Bahkan, katanya, Dokter Indra pun bersedia berhenti bekerja jika masih tetap harus mengangkat dan menguburkan jenazah COVID-19.

“Dokter Indra pernah mengeluhkan permasalahan itu kepada saya. Tentu saya merasa kaget karena baru tahu kalau selama ini beliau ikut mengangkat dan menguburkan jenazah. Mungkin inisiatif itu lahir lantaran banyak orang yang menolak mengangkat dan menguburkan jenazah,” pungkasnya.

Untuk diketahui, jumlah pasien COVID-19 di Kepri yang meninggal dunia akibat COVID-19 hari ini bertambah 15 orang sehingga menjadi 373 orang. (*)

Pewarta : Albet
Redaktur : Muhammad Bunga Ashab