Kampanye, Paslon Bara Tawarkan Program Rasional untuk Kemajuan Karimun kepada Masyarakat

KARIMUN – Pasangan calon (Paslon) bupati-wakil bupati Karimun nomor urut tiga, Bakti Lubis-Raja Bakhtiar alias Bara yakin jika masyarakat sudah bijak dalam menentukan pilihannya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Calon Bupati Karimun, Bakti Lubis menegaskan jika dirinya dan Raja Bakhtiar ikut dalam kontestasi Pilkada tahun 2024 untuk kemajuan Kabupaten Karimun dengan menjalankan program yang rasional.

Bakti menyebutkan, apabila dalam pilkada menjual sosok atau figur paslon, maka akan menimbulkan rasa suka atau tidak suka dari masyarakat.

“Kami bismillah menjual program yang rasional, bukan orang per orang. Karena kalau orang ada like and dislike. Bismillah, masyarakat kita sudah bijak dalam menentukan pilihannya,” kata Bakti Lubis, dihadapan warga Ikatan Keluarga Batak Islam (IKBI) Karimun, Kecamatan Tebing, Kamis 10 Oktober 2024.

Disebutkan Bakti, seluruh programnya bersama Raja Bakhtiar, merupakan program yang rasional untuk dijalankan ke depannya jika nantinya terpilih menjadi bupati-wakil bupati.

Dia menamahkan, program-program yang disiapkan untuk masyarakat Kabupaten Karimun tersebut disertai dengan jalan keluar atau cara untuk mewujudkannya.

“Kita insyaAllah membangun Kabupaten Karimun ini dengan program kerja. Kedepan masyarakat bisa melihat mana yang rasional dan mana yang tidak dari para calon kandidat,” ujarnya

Bakti juga bersyukur dengan dukungan yang telah diberikan oleh masyarakat. Ia juga mengimbau dukungan tersebut tulus dan bertahan hingga hari H pencoblosan.

“Jangan sampai nanti karena gambar Soekarno-Hatta jadi berubah,” guyonnya di hadapan masyarakat.

Berdasarkan program pasangan berjargon BaRa (Bakti-Raja) diantaranya adalah meningkatkan pendapatan daerah dengan BUMD di bidang industri, sektor pertanian, dan agrobisnis serta BUMD pariwisata.

Bahkan untuk wisata, Bakti mengaku telah berkomunikasi dengan investor untuk membangun mini Ancol di Coastal Area.

Kemudian untuk pertanian dan agrobisnis, Bakti juga telah berkomunikasi dengan investor yang ingin membangun pabrik sawit skala besar di Pulau Kundur, dengan kebutuhan tenaga kerja hingga 3.000 orang.