TANJUNGPINANG – Melonjaknya harga cabai di pasar tradisional dalam beberapa pekan terakhir, menjadi perhatian Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kepri.
Bahkan di Kota Tanjungpinang, harga cabai yang dijual pedagang naik signifikan mencapai 50 persen lebih tinggi dari harga sebelumnya, Jumat 10 Januari 2025.
Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan tingginya harga cabai di wilayah Kepri khususnya Tanjungpinang disebabkan beberapa faktor.
Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Kadisperindag), Aries Fhariandi mengatakan, tingginya harga cabai di Kepri dikarenakan adanya faktor cuaca dan gagal panen yang dialami oleh petani penghasil.
“Karena kita ambil dari jawa, ada beberapa faktor. Pertama cuaca, kemudian didaerah jawa banyak yang gagal panen,” kata Aries Fhariandi, Jumat 10 Januari 2025.
Aries menambahkan, dikarenakan penyebab tersebut, membuat adanya kenaikan yang terjadi pada harga cabai.
Lebih lanjut, kata Aries, pihaknya sedang mengupayakan kerjasama dengan daerah peng cabai berlebih seperti di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera bagian Tengah.
“Kita dorong juga agar meminta stok di daerah penghasil lain agar mendatangkan cabai ke Kepri suapaya harga di Kepri kembali berangsur stabil,” ujarnya menambahkan.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita akan coba intervensi harga pasar khususnya cabai,” katanya mengakhiri wawancara.
Pewarta : ardiansyah