Tanjungpinang – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Chandra Ibrahim menegaskan, PWI Tanjungpinang-Bintan harus produktif dan kritis dalam pemberitaan.
Menurut Chandra, perkembangan media sosial sangat berpengaruh terhadap penyebaran informasi di tengah masyarakat.
“Kalau tidak kritis, media sosial akan mengambil alih. Ini sudah terjadi,” kata Chandra Ibrahim dalam sambutan saat pembukaan Konferensi Kota (Konferkot) PWI Tanjungpinang-Bintan di Hotel CK Tanjungpinang, Selasa (14/12).
Baca juga: Pebulutangkis Cantik Inggris, Lauren Smith Jadi Jurnalis BWF di Indonesia Masters
Ia berharap, PWI bisa melahirkan produk jurnalistik yang lebih kritis, namun tetap mengedepankan kode etik jurnalistik (KEJ). Sehingga, pemberitaan pemerintah dan pemberitaan lainnya tidak melanggar KEJ.
“Kerja sama PWI akan semakin baik,” imbuhnya.
Baca juga: Empat Jurnalis Nasional Mulai Jalani Ekspedisi Nusantara
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, Eko Subaryadi menyebutkan, peran wartawan yang tergabung di organisasi PWI sangat penting untuk bersama-sama pemerintah membangun Kepri lebih baik lagi.
“Karena wartawannya profesional dan benar-benar memahami kode etik. Pers pilar ke empat membangun bangsa dan negara,” sebut dia sebelum membuka secara resmi Konperkot PWI Tanjungpinang-Bintan.*