Tanjungpinang – Pengungsi asal Afghanistan telah berunjuk rasa sebanyak 15 kali di depan kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Namun, sampai sekarang tidak ada hasil yang diterima para pengungsi.
“Permintaan kami hanya satu saja, meminta permukiman dan tidak mau apa-apa lagi. Kami tidak menuntut pekerjaan, pendidikan dan lainnya,” kata Yahya, salah seorang pengungsi Afghanistan di depan Kantor UNHCR, Selasa (08/02).
Yahya menyampaikan, aksi ke-15 kali ini merupakan aksi damai yang diawali dengan long march sejauh 7Km sebelum menuju kantor Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Pengungsi atau UNHCR. “Kami tidak bermaksud mengganggu warga Tanjungpinang,” ucapnya.
Baca juga: Flash: Pengungsi Afghanistan Demo di Dekat Rumah Pribadi Gubernur Kepri
Yahya menyebut, sepanjang tahun 2022 ini sudah empat orang pengungsi yang meninggal dunia karena bunuh diri. Dua orang di Makassar, Sulawesi Selatan dan dua orang lagi di Pekanbaru, Riau. Sementara untuk di Pulau Bintan tidak ada.
“Mereka meninggal dunia karena kurang perhatian dan depresi,” jelasnya.
Aksi yang dilakukan pengungsi Afganistan tidak jauh dari rumah pribadi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, dengan jumlah 330 orang.