BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam akan melelang dua pengoperasian dan pemeliharaan Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) BP Batam, yakni SPAM Hulu dan SPAM Hilir.
“Proses lelangnya sendiri akan menggunakan metode satu tahap dengan dua sampul, yang mana lelang ini merupakan lanjutan lelang prakualifikasi untuk kegiatan dimaksud yang sudah dilaksanakan pada akhir 2020 yang lalu,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, Jumat (4/3).
Ariastuty mengatakan, proses pelelangan ini dilakukan karena kerjasama masa transisi pengoperasian dan pemeliharaan SPAM dengan BP Batam antara BP Batam dengan PT Moya Indonesia telah memasuki masa akhir perjanjian.
Baca juga: BP Batam Gandeng Kejaksaan Awasi Proyek Strategis di Kepri
Sebelumnya, PT MOYA Indonesia telah ditunjuk oleh BP Batam sebagai mitra kerjasama yang dipercaya untuk melakukan fungsi Cmcaretaker pengelolaan air bersih di Batam selama enam bulan. Terhitung sejak 15 November 2020 sampai Mei 2021.
Namun, mengingat BP Batam masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan rancangan dokumen lelang jangka panjang. Kerja sama masa transisi dengan PT Moya Indonesia diamandemen diperpanjang hingga pertengahan 2022.
Adapun peserta lelang yang telah lulus tahap prakualifikasi ulang adalah:
1. Konsorsium PT. Krakatau Tirta Industri – Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II – PT. Adaro Tirta Mandiri – PT. Strivechem Indonesia
2. PT. PAM Lyonnaise Jaya
3. Konsorsium PT Moya Indonesia – PT. PP (Persero)
4. Konsorsium Adonis Invesment Holding Pte. Ltd – Tritech Engineering & Testing (Singapore) Pte. Ltd – PT Traya Tirta Makassar.
“Proses pemasukan dokumen akan dilakukan satu kali secara keseluruhan dan disampaikan pada Senin (7/3) mendatang,” kata diam
“Jadi Senin akan dibuka sampul satu, berisi dokumen penawaran administrasi dan Tmteknis yang akan dievaluasi oleh panitia lelang,” lanjutnya.
Kemudian peserta lelang akan diundang kembali untuk membuka sampul dua dan melakukan proses evaluasi yang sama.
Ia menambahkan, bila tidak ada kendala yang berarti, proses tersebut akan berlangsung selama tiga minggu ke depan.
“Komposisi penilaian dari hasil akhir adalah skor evaluasi sampul satu kali bobot (60 persen) + skor evaluasi sampul dua kali bobot (40 persen),” katanya.
Kemudian dari komposisi itu akan ditentukan penawar terendah hingga tertinggi.
“Biasanya kami akan mengambil satu pemenang lelang dan satu calon pemenang cadangan,” terang Ariastuty.
Proses pelelangan secara keseluruhan akan rampung pada tanggal 30 Juni 2022 untuk penandatanganan kontrak kerja sama.
Dia berhrap pada 1 Juli 2022, operasional sudah dapat dilaksanakan oleh pemenang lelang.
“Kami berharap evaluasi sampul satu dan 2mdua untuk kerja sama Hilir dan Hulu dapat berlangsung dengan baik. Sesuai dengan target yang telah ditentukan dan pemenang tender nantinya dapat melaksanakan pengelolaan air minum bagi masyarakat Batam selama 15 tahun ke depan,” tutupnya.