Spare Parts Jet Tempur F-5E/F Tiger II TNI AU Dihibahkan ke Tunisia

Salah satu jet tempur F-5E/F Tiger II TNI AU yang dijadikan monumen Kogabwilhan I di Dompak, Tanjungpinang, Kepri. (Foto:Adly Hanani/Ulasan.co)

JAKARTA – Indonesia resmi menghibahkan suku cadang atau spare parts jet tempur F-5E/F Tiger II yang sudah dipensiunkan TNI Angkatan Udara (TNI AU) kepada Republik Tunisia.

Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) hibah suku cadang jet pencegat F-5E/F Tiger II kepada Departemen Pertahanan Tunisia berlangsung di Gudang Persediaan Pusat (GPP) IV Lanud Adi Soemarmo Solo, Jumat (23/06).

Kepala Dinas Operasi (Kadis Ops) Lanud Adi Soemarmo, Kolonel Nav Sudaryanto S.M mewakili Komandan Lanud Adi Soemarmo Marsma TNI Ridha Hermawan hadir di acara tersebut sekaligus serah terima spare part pesawat F-5E/F tersebut.

TNI AU sebelumnya resmi memensiunkan armada F-5E/F Tiger II tahun 2016 silam. Bahkan setelah dipensiunkan, sejumlah pesawat F-5 bikinan Amerika Serikat (AS) telah dijadikan monumen di berbagai daerah.

Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI kemudian merencanakan pembelian Su-35 dari Rusia sebagai pengganti F-5E/F Tiger II yang telah mengabdi selama 35 tahun di TNI AU.

Namun proses pengadaan 11 unit jet tempur superioritas udara Sukhoi Su-35 dilaksanakan pada Februari 2018, terhambat masalah tekanan sanksi Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) oleh AS.

Akibat diadang sanksi CAATSA, akhirnya Kementerian Pertahanan RI membatalkan rencana pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 kepada Rusia.

Kini Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi yang sebelumnya rumah bagi F-15E/F Tiger II, telah mendapatkan pengganti yaitu pesawat F-16C/D Block-52ID Fighting Falcon dari AS.

Kegiatan serah terima suku cadang jet tempur F-5E/F Tiger II TNI AU yanf sudah dipensiunkan kepada Tunisia. (Foto:Istimewa)

Jet tempur F-5  merupakan pesawat supersonik yang awalnya dirancang sebagai proyek yang didanai perusahaan swasta pada akhir 1950-an yakni Northrop Corporation.

Ada dua model utama, yakni varian asli F-5A dan F-5B asli dan varian F-5E dan F-5F Tiger II yang diperbarui secara ekstensif.

Didesain dengan model runcing dan aerodinamis dan bobotnya yang trgolong ringan sebagai jet pencegat, F-5 didorong dengan dua mesin General Electric J85.

Northrop membangun jet tersebut dengan fokus pada kinerjanya yang tinggi, namun biaya perawatan yang rendah. Bodi lebih kecil dan sederhana daripada pesawat di era seperti McDonnell Douglas F-4 Phantom II.

Meskipun terutama dirancang untuk peran superioritas udara sehari, pesawat ini juga merupakan platform serangan darat yang mumpuni. F-5A mulai beroperasi pada awal 1960-an.

Selama perang dingin berlangsung, lebih dari 800 unit F-5 diproduksi sampai tahun 1972 untuk sekutu AS.

Tahun 1970, Northrop memperkenalkan F-5E Tiger II generasi kedua pada tahun 1972. Peningkatan ini mencakup mesin yang lebih bertenaga, kapasitas bahan bakar yang lebih besar, dan kapasitas bahan bakar yang lebih besar.

Kemudian, Northrop merubah area sayap dan ekstensi tepi depan yang lebih baik untuk laju belokan yang lebih baik, pengisian bahan bakar udara-ke-udara opsional, dan peningkatan avionik termasuk radar udara-ke-udara.