TANJUNGPINANG – Air sumur milik warga di Jalan Soekarno Hatta Gang Nila I, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) diduga mengandung minyak dan gas (Migas).
Warga setempat pun membuktikan, saat menyulutkan korek pai terhadap air sumur yang berwarna hitam itu dan Api pun langsung menyala.
Ketua RT 03, Hendra menyebut, bahwa dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang.
“Udah kita lapor, tapi orang DLH sudah ambil sample dan masih menunggu hasilnya,” kata Hendra.
Hendra menambahkan, ada tujuh rumah yang air sumurnya tercemar minyak di lokasi tersebut serta satu sumur umum yang digunakan warga lainnya.
“Tapi yang paling parah rumah ini. Total ada 7 rumah lah. Kita juga tak tahu minyak itu dari mana,” tambah Hendra.
Ia menyebut, pada tahun 2018 saat ditemukannya minyak di sumur air milik warga, SPBU sudah mengecek lokasi tersebut.
Baca juga:
“Alasan SPBU tidak ada kebocoran. Jadi kita tak tahu lah minyak ini dari mana. Kita masih nunggu hasil dari DLH,” pungkasnya.
Sementara Mina, warga Gang Nila RT 03 RW 14 yang memiliki sumur tersebut mengatakan, air tersebut sudah tidak bisa dipakai karena adanya bensin sejak 2018 lalu, dan saat ini kembali ditemukan hal serupa.
“Udah ada 4 hingga 5 tahun lalu. Tapi beberapa hari terakhir mesin air rusak, jadi tak bisa ambil. Nah pas kita timba, ternyata ada minyaknya,” kata Mina.
Mina mengaku khawatir jika hal tersebut terus terjadi. Selain takut adanya kebakaran karena adanya minyak, ia juga tidak memiliki sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kita sudah tidak ada air. Air untuk keperluan mandi, masak dan lainnya kita beli terus tiap hari,” ucapnya.
Ia menambahkan, saat mengetahui adanya minyak di dalam sumurnya, ia mencoba mengetes pada motor kecil dan mencoba membakar tumpahan minyak dengan api.
“Tadi udah kita coba juga, pas disulut api langsung kebakar. Terus kita cium aja dari jauh ini udah terasa baunya,” ujarnya.
