BATAM – Masyarakat sekitar menggelar demonstrasi di Proyek Gedung Data Center, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, karena emosi aliran air di rumah warga tidak lancar selama tiga bulan.
Sejak pagi masyarakat sekitar sudah datang dan melakukan aksinya di Proyek Gedung Data/Nongsa Digital Park, Jalan Hang Jebat. Aksi ini dilakukan puluhan orang yang membuat pekerja tidak bisa masuk ke Proyek Gedung Data Center karena dihalangi masuk para demonstran.
“Warga sekitar tidak terima karna air di rumah mereka mati, sedangkan di proyek air8hidup selalu. Jadi yang demo itu warga ke proyek ini. Nggak dibolehin masuk orang-orang mau kerja, aku mau masuk tapi takut di amuk masa, jadi tunggu depan pos aja dulu” kata Saifi pekerja Proyek Gedung Data Center.
Saifi mengatakan cekcok sudah terjadi dari Senin malam, namun tidak separah hari ini. Ia mengatakan, harusnya masyarakat sekitar tidak melakukan unjuk rasa di Proyek Gedung Data Center.
“Seharusnya mereka komplainnya ke pengelola air, tapi mereka menyalahkan proyek karena menganggap proyek yang menyebabkan air mereka mati, padahal bukan. Terus kata mereka sudah tiga bulan air nggak hidup, walaupun hidup airnya cuma sedikit” ujar Saifi.
Selain itu warga mengancam pekerja yang berani masuk ke proyek sebelum masalah ini selesai. Jika tidak akan dapat berakibat fatal.
Baca juga: Data Centre KEK Nongsa Siap Beroperasi Tahun 2024, Target Investasi Rp40 Triliun
Tidak lama kemudian kepolisian setempat tiba di lokasi untuk mengamankan aksi tersebut.
Akibat demonstrasi ini para pekerja Proyek Data Center diintruksikan untuk pulang oleh pimpinan mereka, karena masih ada unjuk rasa warga setempat.
Hingga berita ini terbit belum ada keterangan dari pihak warga dan kepolisian terkait aksi unjuk rasa tersebut. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News