Ambisi Shin Tae-yong Bawa Timnas Akhiri Puasa Gelar Piala AFF

Timnas Indonesia
Pagar hidup barisan pertahanan timnas Indonesia beraksi menghalangi laju bola dari tendangan bebas pemain Pemain Singapura Shahdan Sulaiman dalam pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara Indonesia dan Singapura di National Stadium, Singapura, 25 Desember 2021. (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Jakarta – Tim nasional (Timnas) sepak bola Indonesia tercatat sudah 5 kali menempati posisi runner-up piala AFF, tiga diantaranya timnas dikalahkan Thailand.

Piala AFF 2020 Kali ini, timnas kembali berhadapan dengan Thailand final.

Satu dari tiga kekalahan melawan Thailand pada edisi-edisi terdahulu terjadi karena adu penalti.

Sedangkan pada final 2016, Indonesia kalah agregat satu gol.

Thailand memang tim yang paling sulit dibobol selama Piala AFF 2020, tetapi Indonesia juga bukan lagi tim yang pernah mereka kalahkan dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.

Timnas Indonesia pernah menumbangkan Malaysia dan menahan seri Vietnam adalah petunjuk grafik permainan skuad Garuda tengah meningkat.

Dalam soal teknik, sejak lama Indonesia sama sekali bukan tim yang tertinggal.

Lima kali masuk final Piala AFF sebelumnya adalah buktinya.

Aspek teknik itu sekarang telah dilengkapi kepercayaan diri tinggi, yang bisa sangat penting saat menghadapi Thailand dalam final nanti.

Ditambah waktu istirahat lebih panjang, yang bisa membuat kondisi fisik lebih baik.

Sehingga waktu itu lebih dari cukup untuk, Shin Tae-yong untuk meramu taktik paling jitunya.

Prospek besar mengakhiri dahaga gelar, selama 30 tahun sudah menanti Indonesia.

Baca juga: Menpora Sebut Piala AFF Jadi Ajang Persiapan SEA Games

Terakhir kali Indonesia menjuarai turnamen besar adalah saat memenangkan medali emas sepakbola SEA Games 1991 di Filipina.

Kini waktunya timnas mengkapitalisasi grafik meningkat belakangan ini, dengan trofi turnamen besar pertamanya dalam tiga dekade yang bisa meretas jalan sukses dalam turnamen-turnamen lain, termasuk SEA Games tahun depan di Vietnam.

Ketika ditanya mengenai kritik penggemar tim lawan, bahwa Indonesia terlalu agresif selama Piala AFF 2020.

Lantas pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong menyatakan tak apa-apa bermain agresif sepanjang tak menyakiti lawan.

Dia malah menilai tim-tim Asia Tenggara kurang agresif.

“Saya tak beranggapan kami telah bermain terlalu agresif. Justru salah satu hal yang saya pelajari dari sepak bola Asia Tenggara saat pertama kali saya menangani Indonesia adalah, para pemain kurang begitu agresif,” kata Shin.

“Pendekatan fisik adalah hal yang mesti kami ambil, jadi saya sama sekali tak memasalahkannya.”

Tetapi sungguh karena bermain agresif itu pula pertandingan yang dimainkan Indonesia menjadi terasa lebih menyengat, lebih menghibur, dan memacu adrenalin.

Indonesia terlihat seperti menampilkan wajah khas sepakbola Korea yang ngotot, terus menekan, percaya diri, dan bermain dalam semangat team work yang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *