BATAM – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menilai inflasi di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) masih terkendali. Meski beberapa komoditas strategis mulai mengalami kenaikan.
Pihaknya terus menerus melakukan upaya untuk mengendalikan inflasi di Kota Batam. Misalkan, dengan membahas hal tersebut secara rutin dengan instansi terkait.
“Alhamdulillah sudah cukup. Secara kontinyu sudah melakukan itu karena TPID kami dengan BI dan OPD teknis, selalu membuat agenda-agenda terjawal secara rutin membahas inflasi,” kata Amsakar, Rabu (24/8).
Amsakar menilai, naiknya komoditas strategis di Kota Batam disebabkan beberapa faktor. Seperti nelayan yang tidak melaut karena susah dapat BBM.
“Ada juga karena perubahan cuaca, jalur distribusi dari satu titik ke Batam itu tidak semudah seperti yang kita banyangkan. Dalam banyak hal ada harga yang harus mereka keluarkan,” kata dia.
Baca juga: Pemko Batam Mendata Jumlah Tenaga Honorer, Jumlahnya Capai 3.500 Orang
Namun, terkait permalasahan itu, pihaknya coba menguraikannnya satu persatu. “Seperti BBM saya menghubungi Pertamina dan Hiswana Migas. Saya minta bantu biar mudah dapatkan solar,” kata dia.
Selain itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertananian Kota Batam juga melakukan usaha dalam menekan laju inflasi, dengan membuat kebun khusus dengan petani cabai.
“Ini bentuk ikhtiar yang kita lakukan, agar ada keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Karena inflasi atau deflasi sesungghnya bergantung pada kurva permintaan dan penawaran. Bagaimana kita harus buat itu dalam titik seimbang. titik inflasi kita normatif,” tutupnya.